Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri penyelesaian pabrik pupuk bersama adik perempuannya Kim Yo-jong di sebuah wilayah di bagian utara ibukota, Pyongyang. Gambar disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), pada 2 Mei 2020. ANTARA FOTO/KCNA/via REUTERS
Baik Gedung Putih mau pun Departemen Luar Negeri Amerika Serikat belum mau berkomentar terkait dugaan CSIS tersebut. Jika benar Korea Utara sedang bersiap melakukan tes SLBM, ini diprediksi akan merugikan Presiden Donald Trump yang sedang berusaha terpilih untuk kedua kalinya.
Situasi itu akan dipandang sebagai kegagalan negosiasi antara dirinya dan diktator Korea Utara yang bertujuan untuk denuklirisasi Semenanjung Korea. Sementara, Trump mengklaim hubungan kedua negara baik-baik saja.
"Kami tidak berperang," ujarnya saat konferensi pers Jumat kemarin.
Ia mengatakan bahwa tidak adanya uji coba nuklir dan rudal balistik antarbenua oleh Korea Utara sejak 2017 merupakan hasil dari keberhasilan diplomasi yang dipimpinnya. Ia juga menilai beberapa uji coba jarak dekat yang terjadi sejak negosiasi dilaksanakan tidak terlalu berdampak.