Debat Capres Ketiga, Isu Rohingya-Palestina Diprediksi Muncul

05 Jan 2024, 14:06 WIB

Tiga paslon presiden dan wakil presiden saat mengikuti debat di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Pengamat hubungan internasional Dinna Prapto Raharja memprediksi isu pengungsi Rohingya dan kemerdekaan Palestina bakal menjadi salah satu isu yang diangkat ketiga calon presiden pada debat capres ketiga, Minggu (7/1/2024) besok.

Tema debat capres ketiga tersebut adalah mengenai Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.

“Mungkin isu Rohingya dan Palestina masih (diangkat) ya. Lalu soal perbatasan dan kedaulatan. Isu-isu lain mungkin lebih general sifatnya,” kata Dinna, ketika dihubungi IDN Times, Jumat (5/1/2024).

Dalam lingkup isu hubungan internasional dan geopolitik, menurut Dinna, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, bakal lebih cenderung membahas isu multilateral serta mengkritisi politik luar negeri pemerintahan saat ini.

“Anies mungkin bisa cenderung multilateral dan akan mengkritisi politik luar negeri Indonesia saat ini yang menurut dia transaksional,” ucap Dinna lagi.

1. Prabowo akan fokus pada pertahanan dan Ganjar melanjutkan visi misi saat ini

Pengamat hubungan internasional, Dinna Prapto Raharja. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sementara, calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, dipastikan akan berkutat pada isu pertahanan dan kedaulatan negara. Dinna menambahkan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo diprediksi kemungkinan hanya akan melanjutkan visi misi polugri Indonesia saat ini.

“Kalau Prabowo, sudah pasti isu pertahanan, wilayah, persenjataan, lalu bagaimana memperkuat pertahanan Indonesia, pengaruh asing,” ungkap Dinna.

“Kalau Ganjar, saya agak ragu nanti akan fokus ke mana. Posisi tidak bertentangan. Yang baik ya dilanjutkan. Tapi mungkin akan lebih ke isu bilateral. Indonesia unggul. Lalu apa pengaruhnya ke masyarakat,” lanjut Dinna.

2. Deret nama panelis debat ketiga

Tiga paslon presiden saat mengikuti debat di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

1. Prof. Angel Damayanti, Ph.D (Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Fisipol Universitas Kristen Indonesia)
2. Curie Maharani Savitri, Ph.D (Dosen Hubungan Internasional, ahli kajian industri pertahanan dan alih teknologi Universitas Binus)
3. Prof. Evi Fitriani, Ph.D, (Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia)
4. Prof. Hikmahanto Juwana, SH., LL.M., Ph.D (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dan Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani)
5. I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D (Ahil Aspek Geospasial Hukum Laut Universitas Gadjah Mada)
6. Dr. lan Montratama (Dosen Program Studi Hubungan Internasional Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina)
7. Irine Hiraswari Gayatri, Ph.D (Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional)
8. Dr. Kusnanto Anggoro (Pakar Keamanan Universitas Pertahanan)
9. Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio (KSAL 2012-2014 dan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan)
10. Philips J. Vermonte, Ph.D (Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia dan Senior Fellow CSIS)
11. Prof. Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, S.I.P., S.SI., M.T., M.SI. (Han) (Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjadjaran).