Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi demo di Madagaskar (pexels.com/Bako Harry Rakotondratompo)
ilustrasi demo di Madagaskar (pexels.com/Bako Harry Rakotondratompo)

Intinya sih...

  • Protes nasional menyebar dan meninggalkan puluhan korban jiwa

  • Aksi protes awalnya meledak karena pemadaman listrik dan air setelah dua politisi ditahan pada 19 September 2025.

  • Gelombang itu berubah menjadi kemarahan nasional terhadap pemerintahan Rajoelina.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina, melarikan diri ke tempat aman untuk menyelamatkan nyawanya di tengah demonstrasi besar-besaran yang dimulai pada 25 September 2025. Aksi ini awalnya dipicu oleh pemadaman listrik dan air, namun berkembang menjadi tuntutan pengunduran diri karena kemiskinan, korupsi, dan krisis biaya hidup yang terus memburuk di negara itu.

Dalam siaran langsung di Facebook pada Senin (13/10/2025), Rajoelina mengonfirmasi kaburnya dari ibu kota.

“Saya terpaksa mencari tempat yang aman untuk melindungi hidup saya,” katanya tanpa menyebutkan lokasi persembunyiannya, dikutip dari BBC.

Sumber militer mengungkapkan bahwa Rajoelina meninggalkan Madagaskar pada Minggu (12/10/2025) menggunakan pesawat militer Prancis jenis Casa setelah diangkut dengan helikopter ke Bandara Sainte Marie. Sementara itu, gelombang protes yang dipimpin kelompok pemuda Gen Z Mada terus meluas, dengan ratusan warga berkumpul di depan balai kota Antananarivo mengibarkan bendera dan menyerukan perubahan.

1. Protes nasional menyebar dan meninggalkan puluhan korban jiwa

Aksi protes awalnya meledak karena pemadaman listrik dan air setelah dua politisi ditahan pada 19 September 2025 karena merencanakan demonstrasi. Namun, gelombang itu berubah menjadi kemarahan nasional terhadap pemerintahan Rajoelina. Meskipun kaya sumber daya alam, Madagaskar tetap menjadi salah satu negara termiskin di dunia, dengan sekitar 75 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan menurut Bank Dunia, dan hanya sepertiga warga memiliki akses listrik, berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF).

Demonstrasi yang menuntut pengunduran diri presiden berkembang menjadi simbol perlawanan terhadap pengangguran dan korupsi.

“Saya harap presiden akan meminta maaf dan benar-benar mengumumkan pengunduran dirinya,” ujar Finaritra Manitra Andrianamelasoa, pengunjuk rasa berusia 24 tahun, kepada AFP.

Gerakan ini menolak berdialog dengan pemerintah dan meniru semangat perlawanan muda di berbagai negara, termasuk di Nepal yang menggulingkan Presiden KP Sharma Oli pada awal September 2025.

Sedikitnya 22 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun, Rajoelina membantah jumlah itu dan menyebut hanya ada 12 kematian yang terkonfirmasi dan semua individu tersebut adalah penjarah dan perusak. Laporan saksi mata menyebut aparat menggunakan peluru tajam, sementara gas air mata menyebabkan kematian bayi baru lahir. Gendarmerie mengaku terjadi kesalahan dan tindakan berlebihan dalam menangani massa.

2. Unit militer membelot dan capai titik krisis politik

ilustrasi kudeta (pexels.com/Joel Santos)

Krisis kian dalam setelah Pusat Administrasi Personel Angkatan Bersenjata  (CAPSAT), yang dahulu membantu Rajoelina naik ke tampuk kekuasaan melalui kudeta 2009, berbalik menentangnya. CAPSAT mengumumkan bahwa mereka kini mengendalikan angkatan bersenjata dan menolak perintah menembak warga sipil.

“Mari kita bersatu, militer, polisi, dan polisi, dan menolak dibayar untuk menembak teman, saudara laki-laki, dan saudara perempuan kita,” ujar salah satu prajurit dalam video yang beredar di media sosial, dikutip dari The Guardian.

Rajoelina menilai tindakan itu sebagai upaya merebut kekuasaan secara ilegal dan dengan kekerasan. Kantor presiden mengatakan pidato Rajoelina yang dijadwalkan pada Senin sore ditunda karena sekelompok militer mengancam akan mengambil alih media milik negara.

Setelah rapat para komandan, Kepala Staf Angkatan Darat yang baru, Jenderal Demosthene Pikulas, yang ditunjuk oleh CAPSAT, menyatakan bahwa pasukan keamanan berupaya menjaga ketertiban. Ia terlihat di markas televisi nasional pada Senin malam untuk mengoordinasikan langkah darurat.

Sementara itu, seorang pimpinan senior partai oposisi terbesar Madagaskar, Tiako I Madagasikara (TIM), mengatakan kepada BBC bahwa negara kini secara efektif dikuasai oleh unit CAPSAT. Partai itu berencana memulai proses pemakzulan terhadap Rajoelina atas tuduhan pengabaian jabatan. Beberapa tokoh terdekat Rajoelina, termasuk eks Perdana Menteri Richard Ravalomanana dan pengusaha Maminiaina Ravatomanga, dilaporkan melarikan diri ke Mauritius.

3. Dunia soroti krisis politik Madagaskar

Presiden Prancis, Emmanuel Macron (Пресс-служба Президента Российской Федерации, This file is licensed under the Creative Commons Attribution 4.0 International license, via Wikimedia Commons)

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengekspresikan kekhawatiran atas situasi di bekas koloni Prancis itu saat berbicara di sebuah KTT di Mesir.

“Saya tidak akan mengkonfirmasi apa pun hari ini. Saya hanya ingin menyampaikan keprihatinan besar kami,” katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Laporan belum terverifikasi dari radio Prancis RFI menyebut Rajoelina, yang juga warga negara Prancis, mungkin telah diterbangkan ke Dubai setelah kesepakatan dengan Macron.

Laporan itu menandakan meningkatnya perhatian global terhadap krisis politik Madagaskar. Negara ini kini menghadapi ketidakpastian besar, dengan kemungkinan pergantian kekuasaan militer dan tekanan diplomatik internasional.

Rajoelina sebelumnya pernah memimpin Madagaskar setelah menggulingkan Presiden Marc Ravalomanana pada 2009, menjadikannya pemimpin termuda di Afrika saat itu. Ia kembali berkuasa pada 2023 usai memenangkan pemilu 2018, tetapi pemerintahannya terus dikritik karena kronisme dan korupsi. Riwayat politiknya yang sarat kudeta dan protes memperlihatkan betapa rapuhnya stabilitas politik di Madagaskar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team