Jakarta, IDN Times – Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina, melarikan diri ke tempat aman untuk menyelamatkan nyawanya di tengah demonstrasi besar-besaran yang dimulai pada 25 September 2025. Aksi ini awalnya dipicu oleh pemadaman listrik dan air, namun berkembang menjadi tuntutan pengunduran diri karena kemiskinan, korupsi, dan krisis biaya hidup yang terus memburuk di negara itu.
Dalam siaran langsung di Facebook pada Senin (13/10/2025), Rajoelina mengonfirmasi kaburnya dari ibu kota.
“Saya terpaksa mencari tempat yang aman untuk melindungi hidup saya,” katanya tanpa menyebutkan lokasi persembunyiannya, dikutip dari BBC.
Sumber militer mengungkapkan bahwa Rajoelina meninggalkan Madagaskar pada Minggu (12/10/2025) menggunakan pesawat militer Prancis jenis Casa setelah diangkut dengan helikopter ke Bandara Sainte Marie. Sementara itu, gelombang protes yang dipimpin kelompok pemuda Gen Z Mada terus meluas, dengan ratusan warga berkumpul di depan balai kota Antananarivo mengibarkan bendera dan menyerukan perubahan.