AS Bantu Pertahanan Israel, tetapi Tak Ikut Serang Iran

AS tak ingin berkonflik lebih lanjut dengan Iran

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbincang melalui sambungan telepon selama 25 menit. Mereka membahas soal serangan Iran ke Tel Aviv, Sabtu, 13 April 2024.

Melansir Al Jazeera, Biden menyatakan, AS tetap mendukung pertahanan Israel. Namun, AS tak ikut berpartisipasi dalam berbagai serangan ke Iran.

Israel dilaporkan memberikan jaminan bakal berkonsultasi dengan AS dalam mengambil langkah selanjutnya. Israel juga akan memberikan peringatan kepada AS sebelum mengambil tindakan militer.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, pihaknya tak ingin berkonflik dengan Iran.

"AS tidak ingin berkonflik lebih lanjut dengan Iran," kata Austin dikutip dari Al Jazeera, Minggu (14/4/2024).

Pernyataan Austin diamini Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Blinken menambahkan, AS tetap membela Israel.

"AS bersedia membela Israel dan personel kami di wilayah tersebut," tambah Blinken.

Baca Juga: Israel Ngadu ke Dewan Keamanan PBB Minta Iran Dihukum

1. Israel ngadu ke DK PBB

AS Bantu Pertahanan Israel, tetapi Tak Ikut Serang IranSuasana pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB. (dok. X @UN)

Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gilad Erdan, melapor ke Dewan Keamanan dan menagih resolusi yang mengutuk Iran serta menetapkan Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) sebagai teroris.

Pengaduan itu merupakan salah satu tanggapan Israel atas serangan terbaru Iran terhadap Dataran Tinggi Golan pada Sabtu (13/4/2024) malam waktu setempat.

Erdan juga menyebut aksi Iran sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional. Ada dua resolusi yang disorot, yaitu Resolusi Dewan Keamanan 2231 dan 1701.

“Iran terus melanggar kewajiban internasionalnya. Iran telah menjadi arsitek dari ketidakstabilan selama bertahun-tahun, melalui Hamas, Houthi, Hizbullah dan proksi lainnya. Namun, kini mereka berdiri di depan dan tengah dalam tindakannya untuk memenuhi ambisinya menyerang Israel,” kata Erdan dalam suratnya kepada Dewan Keamanan dan Sekjen PBB, Minggu (14/4/2024).

Baca Juga: Kemlu RI: Tidak Ada WNI Korban Serangan Drone Iran di Israel

2. Serangan balas dendam

AS Bantu Pertahanan Israel, tetapi Tak Ikut Serang IranPenembakan 100 rudal Iran ke Israel (x.com/@angeloinchina)

Iran angkat suara setelah memborbardir Israel. Mereka mengeklaim serangan tersebut merupakan bentuk balas dendam terkait serangan Israel beberapa waktu lalu.

Iran tidak terima setelah konsuler Kedutaan Besar mereka di Dasmaskus diserang Israel pada 1 April 2024. Dalam serangan tersebut Israel membunuh sejumlah anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

Iran membalas serangan tersebut dengan meluncurkan ratusan drone dan sejumlah rudal pada Sabtu (13/4/2024).

"Sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang rezim Zionis di mana menyebabkan kesyahidan para penasihat militer resmi Iran yang secara resmi hadir di Suriah," demikian pernyataan Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Minggu (14/4/2024).

Baca Juga: Usai Serangan Iran ke Israel, Biden Kumpulkan G7

3. Israel cegat 200 drone dari Iran

AS Bantu Pertahanan Israel, tetapi Tak Ikut Serang IranGoogle

Juru bicara Israel Defense Forces (IDF) Admiral Daniel Hagari mengklaim pihaknya berhasil mencegat sebagian besar serangan drone dan rudal Iran pada Sabtu (13/4/2024) malam waktu setempat.

“Bersama sekutu dan partner kami, kami mengoperasikan pertahanan secara penuh untuk melindungi negara dan warga kami,” kata Daniel seperti dikutip dari BBC, Minggu (14/4/2024).

Daniel mengatakan lebih dari 200 drone diluncurkan Iran untuk menyerang Israel, termasuk cruise missiles dan ballistic missiles. Namun sebagian besar dari serangan tersebut berhasil dicegat Israel dan sekutunya. Beberapa misil yang berhasil lolos ke Israel, kata Daniel, hanya menyebabkan dampak minor.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya