Dialog AS-Rusia Buntu, Polandia Peringatkan Ancaman Perang di Eropa

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Polandia, Zbigniew Rau, mengatakan bahwa Eropa berada dalam ancaman perang besar. Pernyataan itu disampaikan sebagai tanggapan atas diplomasi Amerika Serikat (AS)-Rusia, NATO-Rusia, dan Eropa-Rusia dalam sepekan terakhir yang tidak membuahkan hasil.
Diplomasi tersebut membahas proposal jaminan keamanan yang diajukan Rusia. Beberapa tuntutan Moskow adalah NATO tidak menerima Ukraina sebagai anggota dan NATO tidak menempatkan rudal di negara-negara yang berbatasan dengan Rusia.
Di Washington DC, Dubes AS untuk Eropa mengatakan bahwa genderang perang dari Rusia telah ditabuh. Ada ancaman invasi militer saat diplomasi yang berlangsung dalam tiga tahap tersebut tidak menemukan titik final.
1. Prospek eskalasi militer besar di Eropa Timur
Penumpukan sekitar 100 ribu pasukan Rusia di dekat perbatasan timur Ukraina telah lama menimbulkan kekhawatiran invasi. Jika Rusia melakukan agresi militer dan menyerang Ukraina, maka kemungkinan besar Eropa akan jatuh ke dalam peperangan besar.
Upaya diplomasi untuk meredakan ketegangan itu terus dibahas. Rusia mengajukan tuntutan jaminan keamanan jangka panjang berdasarkan hukum untuk hal tersebut.
Diplomasi juga melibatkan Organization for Security and Cooperation in Europe (OSCE), kelompok yang diketuai Polandia. Menlu Rau mengatakan, risiko perang di wilayah OSCE sekarang lebih besar daripada sebelumnya dalam 30 tahun terakhir, dilansir dari Reuters.
Tanpa menyebut Rusia, Rau dari Polandia juga mengatakan, "selama beberapa minggu kami telah dihadapkan dengan prospek eskalasi militer besar di Eropa Timur."
Dia menegaskan bahwa saat ini harus ada fokus resolusi damai dari konflik yang terjadi di dalam Ukraina dan sekitar Ukraina.
Rau juga menyerukan agar dilakukan "penghormatan penuh terhadap kedaulatan, integritas teritorial, dan persatuan Ukraina di dalam perbatasannya yang diakui secara internasional."