Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan akan mulai terlibat langsung dalam upaya mengakhiri perang di Sudan. Pernyataan itu disampaikan setelah diminta Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Komitmen itu disampaikan Trump saat berbicara dalam konferensi investasi Saudi di Washington, yang mempertemukan pejabat tinggi AS dan negara-negara Teluk.
Trump mengatakan isu Sudan awalnya bukan bagian dari prioritas kebijakan luar negeri AS. Namun pandangannya berubah setelah mendengar penjelasan mendalam dari Putra Mahkota mengenai dinamika konflik, sejarahnya, dan dampaknya terhadap kawasan.
“Yang Mulia ingin saya melakukan sesuatu yang sangat kuat yang berkaitan dengan Sudan,” ujar Trump.
Ia menambahkan keterlibatannya sebelumnya tidak direncanakan.
“Hal itu tidak ada dalam rencana saya untuk terlibat, saya kira itu hanya sesuatu yang gila dan di luar kendali,” kata Trump, seraya menyatakan kini memahami pentingnya masalah itu bagi para pemimpin kawasan dan tamu konferensi.
Dalam unggahan di Truth Social, Trump menekankan skala kekerasan dan krisis kemanusiaan di Sudan.
“Kejahatan luar biasa sedang terjadi di Sudan,” tulisnya.
“Sudan telah menjadi tempat paling kejam di Bumi dan, demikian pula, krisis kemanusiaan terbesar,” sambung Trump.
Arab Saudi termasuk anggota kelompok yang disebut Quad, yang juga mencakup AS, Uni Emirat Arab, dan Mesir, yang bekerja mencari solusi bagi penghentian perang. Trump mengatakan Amerika akan bekerja dengan kelompok itu untuk mengupayakan akhir konflik.
