Jakarta, IDN Times - Dokter asing yang bekerja sebagai relawan di Gaza mengatakan telah merawat lebih dari 100 anak yang tertembak di kepala dan dada. Menurut mereka, ini merupakan bukti jelas bahwa Israel sengaja menargetkan anak-anak di bawah umur.
Dalam kesaksian yang dikumpulkan oleh harian Belanda Volkskrant, 15 dari 17 dokter mengaku pernah menemui anak-anak di bawah 15 tahun yang mengalami luka tembak di kepala atau dada. Secara keseluruhan, mereka mengidentifikasi 114 kasus serupa selama misi mereka di Gaza. Sebagian besar dari anak tersebut meninggal, sementara yang lainnya selamat dengan luka parah.
“Ini bukan baku tembak. Ini adalah kejahatan perang,” kata dokter relawan asal Amerika Serikat (AS), Mimi Syed. Ia mendokumentasikan sedikitnya 18 kasus anak yang tertembak di kepala atau dada.