Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Krimea (bawah) yang dicaplok Rusia pada 2014 dan Donetsk serta Luhansk (kanan) yang dikuasai pemberontak pro-Rusia (www.google.com/maps/)

Jakarta, IDN Times - Negara-negara Eropa menuntut jawaban pemerintah China usai Duta Besarnya di Prancis, Lu Shaye, mengatakan bahwa negara-negara eks Uni Soviet tidak memiliki status yang efektif dalam hukum internasional.

Lithuania, Latvia, Estonia dilaporkan bakal memanggil para duta besar di masing-masing negara untuk meminta klarifikasi.

1. Lu Shaye tanggapi soal Krimea milik Rusia atau Ukraina

Lu melontarkan pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan apakah Krimea, yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia pada 2014, merupakan bagian dari Ukraina.

“Bahkan negara-negara bekas Soviet ini tidak memiliki status efektif dalam hukum internasional karena tidak ada kesepakatan internasional untuk mewujudkan status mereka sebagai negara berdaulat,” kata Lu, dikutip dari CNN, Selasa (25/4/2023).

Ia menganggap kasus Krimea tergantung dari mana isu ini bergulir. Menurutnya, Krimea awalnya adalah bagian Rusia, yang kemudian ditawarkan ke Ukraina selama masa Soviet.

2. Kedubes China di Prancis menegaskan pernyataan itu tak mewakili pemerintah

Editorial Team

Tonton lebih seru di