Belanda Bantu Ukraina Lawan Rusia, Kirim Pasokan 200 Rudal

Pengiriman ratusan roket pertahanan udara dilakukan segera

Jakarta, IDN Times - Belanda akan membantu Ukraina dengan memasok 200 roket pertahanan udara atau rudal.

Pemerintah Belanda dalam sebuah surat kepada parlemen pada Sabtu (26/2/2022) menyatakan pengiriman ratusan roket tersebut ke Ukraina akan dilakukan secepat mungkin.

Rudal tersebut merupakan tambahan dari peralatan lain yang telah dijanjikan oleh Belanda awal bulan ini, termasuk senapan, amunisi, sistem radar, dan robot pendeteksi ranjau.

1. Pemerintah Belanda pindahkan staf kedutaan dari Kota Lviv

Belanda Bantu Ukraina Lawan Rusia, Kirim Pasokan 200 RudalTentara Angkatan Bersenjata Ukraina mengendarai kendaraan peluncur roket otomatis saat berlatih di wilayah Kherson, Ukraina, dalam foto handout yang dirilis pada Selasa (1/2/2022). ANTARA FOTO/Ukrainian Armed Forces Press Service/Handout via REUTERS/FOC.

Dikutip dari ANTARA, surat itu juga mengatakan pemerintah akan memindahkan staf kedutaan Belanda dari kota Lviv di Ukraina barat ke Jaroslaw, melintasi perbatasan di Polandia, karena keamanan yang memburuk.

"Berdasarkan permintaan dari Ukraina, Belanda akan menyediakan 200 roket pertahanan udara Stinger," tulis surat itu.

"Bersama dengan sekutu kami, Kementerian Pertahanan bermaksud untuk mengirimkan barang-barang ini secepat mungkin."

Baca Juga: Perang Rusia-Ukriana Memanas, AS Bujuk Zelenskyy untuk Dievakuasi

2. Pasukan Rusia luncurkan rudal ke ibu kota Kiev

Pasukan Rusia meluncurkan serangan rudal dan artileri terkoordinasi di kota-kota Ukraina pada hari ini, termasuk ibu kota, Kiev, di mana tembakan meletus di dekat gedung-gedung pemerintah di pusat kota, demikian menurut pejabat militer dan seorang saksi mata Reuters.

Pihak berwenang Ukraina telah mendesak warganya untuk membantu mempertahankan Kiev dari serangan pasukan Rusia yang menyerbu pada Kamis dalam krisis keamanan Eropa terburuk dalam beberapa dasawarsa.

Tapi bahkan ketika pertempuran semakin sengit, pemerintah Rusia dan Ukraina mengisyaratkan keterbukaan untuk negosiasi, menawarkan secercah harapan pertama untuk diplomasi sejak Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi.

3. Presiden Volodymyr Zelenskiy serukan perlawanan terhadap Rusia

Peluru artileri meledak di Kiev, kata seorang saksi mata Reuters.

Pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia menembakkan rudal jelajah dari Laut Hitam ke kota Sumy, Poltava dan Mariupol dan terjadi pertempuran sengit di dekat kota selatan Mariupol.

Presiden Volodymyr Zelenskiy, berbicara dalam pesan video dari luar kantornya di Kiev, menantang.

"Kami tidak akan meletakkan senjata, kami akan membela negara kami," kata Zelenskiy

Baca Juga: Indonesia Harus Segera Bersuara Hentikan Invasi Rusia ke Ukraina

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya