Perang Rusia-Ukraina Memanas, AS Bujuk Zelenskyy untuk Dievakuasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengaku siap membantu proses evakuasi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dari Kiev. Mereka telah membahas lokasi yang dapat mengamankan sang presiden, di mana dia bisa memerintah negaranya dari jarak jauh.
Perwakilan AS juga telah mendiskusikan hal itu secara langsung dengan Zelenskyy. Ketua Komite Intelijen DPR AS, Adam Schiff, mengatakan bahwa mereka berupaya meyakinkan Zelenskyy terkait ancaman terhadap dirinya di tengah eskalasi konflik Rusia-Ukraina, mengutip RT, Sabtu (26/2/2022).
1. Zelenskyy tak ingin meninggalkan Kiev
Seorang pejabat Ukraina, yang tidak disebut namanya, mengatakan bahwa tim keamanan Zelenskyy telah siap untuk proses evakuasi. Namun, Zelenskyy menolak meninggalkan ibu kota Ukraina karena konflik dengan Rusia masih berlanjut.
Pada Jumat, presiden Ukraina menerbitkan sebuah video yang menunjukkan bahwa dia dan para ajudannya sedang berada di jalanan Kiev.
“Kami semua di sini, tentara kami di sini, kami membela kemerdekaan kami,” katanya, yang seolah menegaskan bahwa dia tidak akan meninggalkan kota.
Baca Juga: Kecewa dengan PBB, Dubes Ukraina: Dewan Keamanan Pembohong!
2. Rusia melancarkan serangan di Kiev
Editor’s picks
Dilansir Al Jazeera, pasukan militer Rusia menyerang sebuah pangkalan militer di Kiev pada Sabtu. Namun, serangan itu berhasil digagalkan, kata militer Ukraina dalam sebuah unggahan Facebook.
Ledakan artileri juga sering terdengar di kota itu. Namun, lokasi ledakannya tidak diketahui secara pasti dan dilaporkan berada agak jauh dari pusat kota.
Secara terpisah, kantor berita Interfax Ukraina mengatakan, tentara Rusia berusaha merebut salah satu stasiun pembangkit listrik kota.
3. Warga Ukraina berusaha melarikan diri dengan melintasi perbatasan
Sementara itu, puluhan ribu warga Ukraina dilaporkan telah menyeberang melintasi perbatasan ke negara tetangga di bagian barat untuk mengungsi. Mayoritas warga menuju ke Polandia dan Moldova.
“Lebih dari 50 ribu pengungsi Ukraina telah meninggalkan negara mereka dalam waktu kurang dari 48 jam,” kata Filippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, pada Jumat, dikutip dari AP.
Kebanyakan dari mereka adalah wanita, anak-anak, dan orang tua. Sementara, anak muda diminta untuk tidak meninggalkan negara dan harus bergabung dalam pasukan militer.
Baca Juga: [LINIMASA] Sejarah Politik Ukraina Sejak Merdeka dari Rusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.