Google Doodle Hari Ini: Siapakah Lotte Reiniger?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Google Doodle tampil beda dengan rangkaian video animasi siluet. Dalam animasi tersebut terlihat berbagai karakter seolah-olah ada dalam sebuah cerita. Namun, tahukah kamu bahwa animasi siluet ini dipionir oleh seorang sutradara asal Jerman? Ya, Lotte Reiniger merayakan ulang tahun ke-117-nya, Kamis (2/6). Google pun tak ketinggalan mengapresiasi karya-karyanya yang juga memengaruhi perfilman, bukan hanya di Jerman, tapi juga berbagai belahan dunia. Nah, IDNtimes punya 11 fakta tentang Lotte Reiniger!
1. Lotte Reiniger lahir di sebuah desa kecil Berlin.
Tepatnya di Charlottenburg, Berlin, Jerman, 1899. Dia lahir dengan nama lengkap Charlotte Reiniger.
2. Lotte Reiniger telah menekuni dunia perfilman sejak muda.
Orangtua Lotte Reiniger pun memberikan dukungan bagi putrinya untuk berkarya dalam perfilman. Reiniger semakin 'jatuh hati' pada seni ini setelah menyaksikan teater boneka siluet asal Tiongkok. Dari situ, Reiniger telah membuat teater mininya sendiri.
3. Tak berhenti di situ, Lotte Reiniger pun masuk sekolah film milik sutradara ternama, Paul Wegener.
Sekolah Theater of Max Reinhardt jadi tempat Lotte Reiniger mengembangkan bakatnya. Wegener juga memberikan kebebasan bagi murid-muridnya untuk berkarya. Maka, kesempatan itu pun tak disia-siakan Reiniger untuk mengembangkan kemampuannya dalam teater siluet.
4. Tiga tahun kemudian, karya pertama Lotte Reiniger pun selesai.
Belajar dan dipandu oleh Wegener, Lotte Reiniger berhasil membuat karya pertama yang diberi judul Der Rattenfänger von Hameln (1918). Teater tersebut menceritakan perjuangan seekor tikus. Karyanya pun dilirik oleh Institut Riset Budaya Jerman, dari situlah hasil kerja keras Reiniger dikenal banyak orang.
5. Bukan hanya menghasilkan karya, Reiniger pun bertemu tandem serta jodoh.
Theater of Max Reinhardt pun jadi lokasinya bertemu seniman muda lainnya, salah satunya Carl Koch, yang akhirnya menjadi suami. Keduanya pun saling berpadu untuk membuat film, karena Reiniger menguasai pembuatan boneka siluet dan implementasi plot/cerita, sementara Koch menguasai dunia animasi dan sinematografi.
Baca Juga: 8 Alasan Kenapa Kamu Harus Pilih Jerman Kalau Kamu Mau Sekolah di Luar Negeri
6. Salah satu karya terbaik Reiniger sempat gagal dinikmati publik.
Editor’s picks
Pada 1923, bekerjasama dengan produser sekaligus investor Louis Hagen, Reiniger dan Koch membuat film animasi siluet durasi panjang. Tiga tahun kemudian, karya tersebut pun selesai dengan judul The Adventures of Prince Achmed, yang merupakan implementasi cerita 1001 Malam. Namun, karya tersebut sempat gagal dinikmati karena tidak ada bioskop yang mau menayangkannya. Pada 1927, sebuah bioskop di Paris menerima dan tayangkan film ini. Alhasil, film ini pun menjadi animasi siluet terbaik karena respon positif dari para kritikus.
7. Reiniger dan Koch harus berpindah-pindah tempat tinggal karena Nazi.
Kebangkitan rezim Nazi oleh Adolf Hitler (1933-1944), memaksa Lotte Reiniger dan suami harus pergi karena merasa tidak sejalan dan sepaham dengan kediktatoran. Namun, kepergian mereka pun tidak mulus, karena setiap negara yang dikunjungi tak dapat memberikan visa dan kewarganegaraan. Mau tidak mau, mereka berdua pun berkeliling Eropa dan menetap sesuai dengan batas waktu yang ditentukan oleh visa mereka.
8. Meski di lokasi yang berbeda, Reiniger dan Koch tak lupakan film.
Pasangan seniman ini tidak bisa dilepaskan lagi dari dunia ini karena dari London sampai Roma, mereka menggunakan keahlian untuk mencari nafkah. Mulai dari film pendek, animasi, boneka siluet sampai periklanan pun mereka buat demi biayai petualangan selama 11 tahun.
9. Setelah Perang Dunia II usai, Reiniger dan Koch pulang kampung.
Kembali ke Jerman, ternyata karya mereka berdua pun masih dikenal masyarakat luas. 11 tahun kepergian mereka, tak membuat masyarakat lupa akan peran mereka memengaruhi dunia film Jerman, yang saat ini hanya berkutat pada drama. Animasi dan film-film siluet pun laku dan menjadi favorit orang Jerman. Bukan hanya dalam negeri, artis dan animator asal Perancis dan Inggris pun terinspirasi oleh mereka.
10. Atas pengaruh tersebut, penghargaan pun diberikan pada Reiniger.
Menghabiskan masa hidup di Jerman, Reiniger meraih Filmband in Gold (Pita Film Emas) dari Deutscher Filmpreis (Asosiasi Film Jerman) pada 1972. Kemudian, tujuh tahun kemudian, dirinya meraih medali kehormatan dari Pemerintah Republik Federal Jerman.
11. Karya Reiniger pun masih bisa disaksikan di musem Jerman.
Stadtmuseum Tubingen pun jadi lokasi pameran dan penyimpanan karya-karya orisinil Reiniger. Pihak museum juga sering melangsungkan pameran yang bertajuk The World in Light and Shadow: Silhouette, Shadow Theatre, Silhouette Film.
Lotte Reiniger meninggal di Dettenhausen, Jerman pada 19 Juni 1981, saat berusia 82 tahun.
Baca Juga: 11 Film Pendek Buatan Disney yang Sayang Banget Kalau Dilewatkan Begitu Saja