Hong Hong Lahir dengan 31 Jari di Badannya, Kok Bisa?

16 di kaki dan sisanya di tangan

Seorang bayi bernama Hong Hong di Provinsi Hunan, Tiongkok, dilahirkan dengan penambahan pada jari-jarinya. Hong Hong memiliki 16 jari pada kaki dan 15 pada tangan. Bagaimana ini bisa terjadi?

Hong Hong mengidap polydactylism.

Hong Hong Lahir dengan 31 Jari di Badannya, Kok Bisa?Sumber Gambar: aww.com.au

Kelainan ini merupakan sebuah gangguan ilmiah dalam tubuh manusia yang terjadi semasa pembentukan tubuh dalam kandungan. Pengidapnya akan memiliki jumlah jari tangan dan kaki yang lebih banyak dari manusia biasa. Seperti dilansir Huffingtonpost, Hong Hong baru lahir pada Januari silam.

Pengidap kelainan ini pada umumnya hanya akan bertambah satu atau maksimal dua jari di salah satu tangan atau kaki. Namun, berbeda dengan Hong Hong yang masing-masing tangan dan kaki bertambah dua sampai tiga jari.

16 di kaki dan 15 pada tangan.

Hong Hong Lahir dengan 31 Jari di Badannya, Kok Bisa?Sumber Gambar: mashable.com

Pada bagian kaki, jumlah jari yang dimiliki Hong Hong adalah delapan di masing-masing kaki Sementara di tangan, ada tujuh jari di tangan kanan dan delapan jari pada tangan kiri. Namun, tidak ada jempol di masing-masing tangan dan kaki.

Baca Juga: Menyayat Hati, Bayi Eli Tanpa Hidung Harus Berjuang untuk 'Bernapas' Sejak Lahir

Gangguan tersebut adalah keturunan.

Hong Hong Lahir dengan 31 Jari di Badannya, Kok Bisa?Sumber Gambar: huffingtonpost.com

Ibu Hong Hong juga memiliki kelainan serupa. Dirinya memiliki tambahan satu jari di kedua tangan dan kaki. Jadi ibunya memiliki total 24 jari. Jumlah yang lebih banyak daripada ibunya membuat Hong Hong dikhawatirkan memiliki gangguan lainnya di masa depan. Namun, kondisi ekonomi keluarga yang buruk membuat mereka menerima bantuan dari para penyumbang dan relawan yang mengetahui hal ini setelah banyak diberitakan media.

Hong Hong berusaha dioperasi, tapi ditolak dokter.

Hong Hong Lahir dengan 31 Jari di Badannya, Kok Bisa?Sumber Gambar: huffingtonpost.com

Pihak rumah sakit di Tiongkok yang didatangi keluarga Hong Hong beserta relawan yang membantunya, menolak untuk mengoperasi Hong Hong. Dokter beranggapan usia Hong Hong masih terlalu muda dan terlalu berbahaya untuk menjalani operasi. Dokter mengakui bahwa standar operasi dimulai antara usia enam bulan sampai satu tahun.

Keluarga pun pasrah, memikirkan kondisi tersebut merupakan bagian dari genetika. Sekarang keluarga Hong Hong menunggu usia Hong Hong cukup untuk dioperasi sambil mengumpulkan biaya yang cukup.

Baca Juga: Heroik! Seorang Balita di Tiongkok Jadi Pahlawan Untuk Neneknya Sendiri

Topik:

Berita Terkini Lainnya