Wanita Ini Kabur dari Cengkraman ISIS Lalu Menceritakan Kisahnya pada Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang wanita asal Belgia bernama Laura Passoni (30) menceritakan kehidupannya selama tinggal di Suriah. Dirinya pun mengaku menjadi bagian dari Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Bagaimana bisa?
Jatuh cinta dengan seorang pria yang merupakan anggota ISIS.
Laura bertemu dengan seorang pria, Osama Rayan di sebuah supermarket saat berbelanja. Seperti dilansir dailymail.co.uk, dia pun jatuh cinta dan menikahi pria itu. Laura sendiri merupakan janda satu anak dan akhirnya memiliki satu anak lagi dari hubungannya dengan Rayan.
Dengan sukarela, Laura pindah ke Suriah.
Setelah menikah, Rayan berhasil mengajak Laura untuk berpindah ke Tunisia. Namun, tidak lama di sana, mereka pun berpindah ke daerah jajahan ISIS, Al-Bab dekat kota Aleppo, Suriah. Dari situlah kehidupannya sebagai anggota ISIS dimulai.
ISIS menjanjikan kehidupan yang menyenangkan.
Laura mengakui memang kehidupannya terjamin dalam lingkup jajahan ISIS. Mulai dari tidak perlu membayar pajak, biaya kesehatan pun gratis, sampai obat-obat yang belum pernah dia temukan di negara Eropa lainnya.
Namun, janji tinggal janji, Laura merasa seperti terpenjara. Dirinya tidak boleh keluar dari rumah, kegiatannya hanya mengurus rumah dan anak, jika mau keluar rumah harus bersama suami dan mengenakan burka. Dirinya juga tidak bisa mengakses internet dan kegiatan luar rumah tanpa seizin suami.
Editor’s picks
Baca Juga: Ketika Dunia Lebih Cepat Menghakimi: ISIS Bukan Islam!
Kemudian, dengan seluruh larangan tersebut, dirinya khawatir kalau akan dipisahkan dengan anak-anaknya. Laura juga menyadari, doktrin yang selama ini akan memengaruhi anaknya juga. Dia tidak ingin putranya jadi seorang teroris.
Laura berhasil kabur setelah temukan ponsel.
Ponsel yang dilarang untuk dipakai wanita membuatnya kesulitan menghubungi keluarga. Suatu hari, usahanya berhasil pada awal 2015 setelah mendapatkan akses untuk telepon genggam. Kemudian dia berhasil menghubungi keluarganya untuk bertemu lagi di Belgia.
Tak berapa lama setelah itu, Laura berhasil kabur melalui Turki meskipun sempat ditahan oleh jihadis di sana. Kabar yang berhembus menyatakan bahwa Laura berhasil mengontak otoritas kota Brussels untuk membantunya.
Penjara dan masa percobaan pihak kepolisian Brussels.
Kembali ke Belgia, Laura pun ditangkap dan diinterogasi oleh pihak kepolisian, dirinya berhasil bernegosiasi dan dihukum dalam pengawasan selama lima tahun. Kemudian, dirinya juga didenda 15.000 Euro (setara 224 juta). Dirinya juga harus dipisahkan dengan anaknya selama satu tahun dan mengabdi sebagai petugas sosial di Belgia.
Saat ini Laura menjadi salah satu aktivis anti ISIS dan terus menjadi pembicara untuk menghalangi doktrin ISIS di Brussels dan kota-kota lainnya di Belgia.
Baca Juga: Setelah 2 Tahun Dicengkeram ISIS, Sri Rahayu Akhirnya Kembali ke Indonesia