3 Warga Jerman Ditangkap, Diduga Mata-mata China

Tersangka mengirim teknologi sensitif ke China tanpa izin

Jakarta, IDN Times - Jerman dilaporkan telah menangkap tiga orang yang dicurigai bekerja sama dengan dinas rahasia China untuk memasok teknologi sensitif ke negara Asia tersebut.

Jaksa di Berlin pada Senin (22/4/2024) mengatakan, ketiga warga Jerman itu telah menyerahkan teknologi yang dapat digunakan untuk tujuan militer kepada intelejen China. Para tersangka diduga bekerja sama dengan dinas rahasia asing itu sejak Juni 2022.

"Pada saat penangkapan mereka, para terdakwa sedang dalam negosiasi lebih lanjut mengenai proyek penelitian yang mungkin berguna untuk memperluas kekuatan tempur maritim China," kata Menteri Kehakiman Marco Buschmann dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.

1. Tersangka dituduh mengekspor laser khusus tanpa izin

Dilansir Al Jazeera, jaksa mengidentifikasi tersangka utama sebagai Thomas R, yang disebut sebagai agen pegawai Kementerian Keamanan Negara (MSS) China.

Sementara itu, Herwig F dan Ina F, pasangan suami istri yang menjalankan perusahaan di Dusseldorf, direkrut untuk mendapatkan kerja sama dari para peneliti.

Melalui perusahaan mereka, pasangan tersebut menandatangani perjanjian kerja sama dengan universitas di Jerman. Isinya mencakup persiapan studi bagi karyawan MSS mengenai suku cadang mesin yang dapat digunakan untuk mengoperasikan mesin kelautan seperti kapal perang.

Menurut jaksa, para tersangka membeli laser khusus dari Jerman atas nama dan dengan pembayaran dari MSS, dan mengekspornya ke China tanpa izin. Pihak berwenang Jerman menuduh ketiganya melanggar Undang-Undang Perdagangan dan Pembayaran Luar Negeri (FTPA).

Para tersangka akan diadili di Pengadilan Federal di Karlsruhe, Jerman barat daya pada Selasa (23/4/2024). Media lokal mengatakan bahwa mereka dapat menghadapi denda atau penjara hingga 5-10 tahun.

Baca Juga: Jerman Desak China agar Bujuk Rusia Hentikan Perang 

2. Beijing bantah lakukan spionase di Jerman

Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, menyebut penangkapan itu sebagai kesuksesan besar dalam upaya kontra spionase.

“Kami mewaspadai bahaya signifikan dari spionase China dalam bisnis, industri, dan sains. Kami mengamati risiko dan ancaman ini dengan sangat cermat dan telah memperingatkan masyarakat dengan jelas, sehingga tindakan perlindungan dapat ditingkatkan di mana pun," kata dia. 

Sementara itu, Kedutaan Besar China di Berlin mengatakan, Beijing menolak tuduhan melakukan aktivitas mata-mata di Jerman.

“Kami menyerukan Jerman untuk berhenti mengeksploitasi tuduhan spionase untuk memanipulasi citra China secara politik dan mencemarkan nama baik China,” kata juru bicara kedutaan.

Pekan lalu, Jerman menangkap dua warga negara Rusia-Jerman karena dicurigai menjadi mata-mata Rusia. Mereka disebut merencanakan serangan sabotase yang bertujuan melemahkan dukungan militer Jerman terhadap Ukraina dalam perang melawan Rusia.

3. Dua Warga Inggris didakwa sebagai mata-mata China

Inggris pada Senin mengumumkan bahwa dua warganya telah didakwa melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi Inggris atas nama China.

Christopher Berry dan Christopher Cash, masing-masing berusia 32 tahun dan 29 tahun, didakwa memberikan informasi yang merugikan kepada China. Mereka dijadwalkan hadir di pengadilan pada Jumat (26/4/2024).

“Ini merupakan penyelidikan yang sangat kompleks terhadap tuduhan yang sangat serius,” kata Komandan Dominic Murphy, kepala Komando Kontra Terorisme di Kepolisian Metropolitan.

Inggris menjadi semakin waspada terhadap dugaan aktivitas mata-mata China, terutama sejak seorang peneliti parlemen ditangkap tahun lalu karena dicurigai melakukan kegiatan mata-mata untuk negara Asia tersebut. Pada saat itu, pemerintah mengatakan intelijen China menargetkan pejabat Inggris yang memiliki posisi sensitif di bidang politik, pertahanan, dan bisnis.

Baca Juga: 4 Orang Tewas dan 10 Orang Hilang akibat Hujan Badai di China Selatan

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya