58 Orang Tewas dalam Serangan Bom Ganda di Pakistan

Insiden itu terjadi saat hari peringatan Maulid

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 52 orang tewas dan lebih dari 40 lainnya luka-luka akibat ledakan bom bunuh diri yang terjadi di provinsi Balochistan, Pakistan, pada Jumat (29/9/2023). Pelaku serangan itu dilaporkan tewas di tempat.

Pihak berwenang mengatakan insiden tersebut terjadi di dekat sebuah masjid di distrik Mastung, di mana orang-orang sedang berkumpul untuk memperingati maulid atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Adapun Wakil Inspektur Polisi Mastung, Nawaz Gashkori, dilaporkan tewas saat berusaha menghentikan pelaku bom bunuh diri. 

“Pembom meledakkan dirinya di dekat kendaraan Wakil Inspektur Polisi,” kata Munir Ahmed, wakil inspektur jenderal polisi, kepada Reuters.

Sementara itu, orang-orang yang terluka parah dibawa ke Quetta dan keadaan darurat telah diberlakukan di semua rumah sakit. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca Juga: Ngeri, Singa Peliharaan Pribadi Lepas dan Keliaran di Jalanan Pakistan

1. Ledakan lainnya terjadi di provinsi Khyber Pakhtunkhwa

Beberapa jam kemudian setelah ledakan di Mastung, bom bunuh diri kembali terjadi di sebuah masjid di kota Hangu, Khyber Pakhtunkhwa. Sedikitnya lima orang tewas dalam kejadian itu.

Petugas penyelamat mengatakan insiden tersebut terjadi saat 30-40 orang sedang menunaikan shalat Jumat di masjid. Ledakan itu menyebabkan atap masjid ambruk dan menimpa para jamaah di dalamnya

“Kami sekarang memiliki lima korban yang dikonfirmasi, sementara enam lainnya yang terluka parah telah dipindahkan ke rumah sakit,” Bilal Faizi, juru bicara saluran bantuan Rescue 1122, mengatakan kepada Al Jazeera.

Faizi menambahkan bahwa alat berat digunakan untuk menyingkirkan puing-puing atap yang hancur. Banyak orang diperkirakan masih terjebak di bawah reruntuhan.

2. Polisi lakukan penjagaan di masjid-masjid

Dilansir NDTV, pasca-ledakan di Balochistan, polisi-polisi dikerahkan untuk melakukan penjagaan saat shalat Jumat di masjid-masjid di seluruh provinsi.

Sementara itu, polisi Karachi mengatakan bahwa Inspektur Jenderal Tambahan, Khadim Husain Rind, telah mengarahkan petugas untuk tetap waspada penuh sehubungan dengan ledakan di Mastung. Dia juga meminta polisi untuk memperketat keamanan selama prosesi maulid dan shalat Jumat di seluruh kota, serta memantau aktivitas yang tidak biasa.

Dilansir Geo News, ledakan hari Jumat di Mastung merupakan insiden kedua yang meneror kota itu selama 15 hari terakhir. Ledakan sebelumnya pada 14 September mengakibatkan pemimpin Jamiat Ulema-e-Islam Fazl (JUI-F) Hafiz Hamdullah dan beberapa orang lainnya luka-luka.

Mastung telah menjadi target serangan teror selama beberapa tahun terakhir. Salah satu serangan yang paling mematikan terjadi pada Juli 2018. Sedikitnya 128 orang tewas dan  lebih dari 200 lainnya terluka dalam kejadian itu, dilansir Geo News.

Baca Juga: Tagihan Listrik Meroket, Ribuan Pedagang di Pakistan Mogok Massal

3. Pemerintah umumkan 3 hari masa berkabung

Ketua Menteri sementara provinsi Balochistan, Ali Mardan Khan Domki, telah mengumumkan tiga hari berkabung di seluruh provinsi menyusul tragedi tersebut. Selama masa berkabung itu, bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung pemerintah.

“Pelaku perusakan tidak patut mendapat keringanan hukuman apa pun. Mereka yang menargetkan prosesi damai akan ditindak tegas," kata Domki.

Sejumlah pejabat pemerintah lainnya juga mengecam keras serangan teroris tersebut. Menteri Penerangan dan Penyiaran sementara, Murtaza Solangi, mengatakan moral bangsa tidak dapat dilemahkan oleh tindakan terorisme yang pengecut.

“Seluruh Pakistan bersatu melawan momok terorisme. Unsur-unsur teroris tidak pantas mendapat konsesi apa pun,” kata menteri tersebut.

Ia menambahkan bahwa pemerintah akan memberantas terorisme secara menyeluruh dengan kerja sama aparat keamanan dan masyarakat.

Baca Juga: Peluncur Roket Meledak di Pakistan, Sekeluarga Tewas Termasuk 5 Anak

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya