AS Ancam Habisi Korut jika Berani Luncurkan Serangan Nuklir

Korut disebut akan uji coba rudal balistik bulan ini

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) memperingatkan Korea Utara bahwa serangan nuklir terhadap negaranya atau sekutu tidak dapat diterima dan akan mengakibatkan berakhirnya rezim negara komunis tersebut. Hal itu disampaikan dalam sebuah pernyataan gabungan AS-Korea Selatan pada Sabtu (16/12/2023).

“Pihak AS menegaskan kembali bahwa setiap serangan nuklir yang dilakukan DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) terhadap Korea Selatan akan ditanggapi dengan respons yang cepat, luar biasa, dan tegas,” demikian bunyi pernyataan itu, dikutip Reuters.

Baca Juga: Bullying di Sekolah Korsel Meningkat dalam 10 Tahun Terakhir

1. AS dan Korsel persiapkan diri jika terjadi konflik dengan Korut

Pada Jumat (15/12/2023), Kelompok Konsultatif Nuklir (NCG) AS-Korea Selatan yang kedua diselenggarakan di Washington untuk membicarakan soal pencegahan nuklir jika terjadi konflik dengan Korea Utara. Pyongyang sendiri telah mengembangkan dan menguji serangkaian rudal balistik yang dapat mencapai sasaran di Korea Selatan, Jepang, dan daratan Amerika.

Kim Tae-hyo, wakil penasihat keamanan nasional Korea Selatan, pada Jumat mengatakan bahwa Korea Utara kemungkinan akan melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua bulan ini. Terlepas dari jangkauannya, upaya tersebut dianggap sebagai ancaman karena dapat membawa hulu ledak nuklir.

Kim juga mengungkapkan bahwa AS telah setuju untuk memberikan pendidikan nuklir yang mendalam kepada para pejabat Korea Selatan tahun depan. Pada Oktober, 15 pejabat Korea Selatan menerima pendidikan mengenai kebijakan, strategi dan perencanaan nuklir AS.

“Sederhananya, ‘IQ’ nuklir kami akan terus tumbuh,” tambahnya.

2. Skenario operasi nuklir akan dimasukkan dalam latihan militer kedua negara

Dilansir Yonhap, seorang pejabat Seoul mengatakan kedua negara juga telah menyetujui rencana untuk memasukkan skenario operasi nuklir dalam latihan militer sekutu tahun depan, termasuk Ulchi Freedom Shield pada musim panas. Berbagai upaya juga sedang dilakukan untuk membangun sistem seluler yang memungkinkan komunikasi langsung antara para pemimpin kedua negara jika terjadi krisis.

“Kami telah membangun sebuah sistem yang memungkinkan para pemimpin kedua negara untuk segera menelepon satu sama lain dan mengambil keputusan, dan kepada kedua presiden, perangkat seluler untuk sering berkomunikasi telah dikirimkan jika terjadi masalah,” katanya. 

Namun, ia menambahkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk melindungi komunikasi telepon tingkat pemimpin dari potensi serangan elektromagnetik atau masalah keamanan lainnya.

Baca Juga: Saingi Korut, Korsel Sukses Luncurkan Satelit Pengintai Pertamanya

3. Sesi perdana NCG diadakan di Seoul pada Juli

NCG didirikan berdasarkan Deklarasi Washington yang diadopsi oleh Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Presiden AS Joe Biden selama pertemuan puncak mereka di Washington pada April.

Sesi perdana diadakan di Seoul pada Juli, dengan dipimpin oleh Kim dan Koordinator NSC AS untuk Urusan Indo-Pasifik Kurt Campbell dan Koordinator NSC untuk Kebijakan Pertahanan dan Pengendalian Senjata Cara Abercrombie.

NCG ketiga akan diadakan di Korea Selatan musim panas tahun depan.

Baca Juga: Korsel Masuk 5 Besar Negara dengan Minat Investasi Terbesar di IKN

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya