Badai Otis Renggut 27 Nyawa di Acapulco Meksiko

Kerugian diperkirakan mencapai miliaran dolar AS

Jakarta, IDN Times - Pihak berwenang mengatakan sedikitnya 27 orang tewas dan 4 lainnya hilang ketika Badai Otis menerjang kota resor Acapulco di Meksiko. Badai itu juga menyebabkan kerusakan yang ditaksir mencapai miliaran dolar AS.

Otis mendarat di Meksiko pada Rabu (25/10/2023) sebagai badai Kategori 5. Dengan kecepatan angin 270 km/jam, badai tersebut membanjiri jalan-jalan, menumbangkan pepohonan, menghancurkan sebagian bangunan. Badai juga memutus komunikasi, akses jalan dan udara di Acapulco, sebuah kota berpenduduk hampir 900 ribu jiwa.

“Apa yang diderita Acapulco benar-benar bencana,” kata Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada konferensi pers di Mexico City pada Kamis (26/10/2023). 

Baca Juga: Meksiko Adang Ribuan Migran Ilegal di Atas Kereta Api

1. Warga lakukan penjarahan

Dilansir Reuters, Erik Lozoya mengatakan dia bersama istri dan dua bayi perempuannya mengalami teror selama tiga jam saat badai menyapu hotel di mana mereka menginap.

“Rasanya seolah-olah telinga kami akan meledak. Kami melihat kasur, tangki air beterbangan. Langit-langit mulai runtuh," kata Lozoya, 26 tahun, yang berlindung di kamar mandi bersama keluarganya dan empat orang lainnya.

Beberapa warga Acapulco harus bekerja keras selama berjam-jam melewati lumpur dan puing-puing dalam upaya mencari makanan dan tempat berlindung. Penjarahan juga terjadi di kota tersebut

“Acapulco benar-benar bencana. Tidak seperti sebelumnya. Toko-toko dijarah semua, orang berebut barang. Jadi kami putuskan jalan kaki karena tidak ada yang tersisa di sana,” kata Eric Hernandez, 24 tahun.

“Orang-orang kehilangan tempat tinggal, tidak ada listrik,” kata Israel Perez, seorang pembuat roti berusia 21 tahun.

Baca Juga: UNHCR Sebut 6 Ribu Migran Masuk ke Meksiko Setiap Hari

2. Sebagian besar korban hanyut terbawa sungai yang meluap

Pihak berwenang mengatakan sebagian besar korban hanyut terbawa sungai yang meluap. Tiga di antara empat koban yang belum ditemukan adalah tentara.

Otis dengan cepat meningkat dalam beberapa jam dari badai tropis hingga kategori paling kuat dalam skala lima langkah Saffir-Simpson sebelum menghantam daratan, sehingga mengejutkan pihak berwenang.

“Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya di negara ini dalam beberapa waktu terakhir, bukan hanya karena kekuatan badai yang begitu cepat namun juga besarnya badai,” kata Lopez Obrador.

Ia mengatakan bahwa pemerintah akan mengirimkan bantuan ke wilayah tersebut melalui jalur udara

Pemerintah sejauh ini belum memperkirakan kerugian yang ditimbulkan oleh Otis, namun Enki Research, yang melacak badai tropis dan memodelkan kerugian yang diakibatkannya, memperkirakan kerugian yang ditimbulkan bisa mencapai 15 miliar dolar AS (sekitar Rp 238 triliun)

3. Ahli peringatkan bahwa badai akan semakin ganas akibat perubahan iklim

Kementerian pertahanan Meksiko mengatakan, hampir 8.400 anggota angkatan darat, angkatan udara dan garda nasional Meksiko dikerahkan di dan dekat Acapulco untuk membantu upaya pembersihan.

Acapulco adalah kota terbesar di negara bagian Guerrero di bagian selatan, dan salah satu kota termiskin di Meksiko. Perekonomian lokal sangat bergantung pada pariwisata, dan Otis menyebabkan kerusakan parah pada beberapa hotel paling terkenal di garis pantai kota.

Gubernur negara bagian Guerrero Evelyn Salgado menyebut badai kali ini benar-benar dahsyat. Ia mengatakan 80 persen hotel di kota itu dilanda badai dan pihak berwenang berupaya memulihkan listrik dan mengaktifkan kembali pompa air minum.

Pejabat mengatakan operasional di bandara internasional Acapulco masih ditangguhkan akibat kerusakan struktural dan sekolah-sekolah di Guerrero diliburkan untuk hari kedua. Sementara itu, politisi oposisi mengkritik pemerintah karena kurangnya kesiapan dalam menghadapi serangan badai.

Dilansir CNA, badai melanda Meksiko setiap tahun di pesisir Pasifik dan Atlantik. Fenomena ini biasanya terjadi antara Mei hingga November, meskipun hanya sedikit badai yang masuk dalam Kategori 5.

Pada Oktober 2015, Patricia menjadi badai terkuat yang pernah tercatat. Badai itu menghantam pantai Pasifik Meksiko dengan kecepatan angin berkecepatan 320 km per jam.

Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa badai akan menjadi lebih dahsyat seiring dengan meningkatnya panas akibat perubahan iklim.

Baca Juga: 13 Orang Tewas dalam Banjir di Guatemala dan Utara Meksiko

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya