Banjir Bandang Melanda Timur Laut India, 8 Orang Tewas

Lebih dari 115 ribu orang mengungsi akibat banjir

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya delapan orang tewas dalam banjir bandang yang melanda negara bagian Assam, India. Sementara itu, lebih dari 115 ribu lainnya mengungsi setelah sebuah sungai di kawasan itu meluap pada awal bulan ini akibat hujan lebat.

Mengutip Reuters, sungai Brahmaputra yang meluap telah menelan hampir 450 desa di 17 distrik di negara bagian di timur laut India dan menggenangi sebagian besar suaka margasatwa. Banjir dan tanah longsor biasa terjadi di Assam setiap datangnya hujan musiman.

"Delapan orang tewas dalam insiden tenggelam yang terpisah, sejak gelombang pertama banjir yang dimulai dua minggu lalu," kata Pijush Hazarika, Menteri Sumber Daya Air Assam pada Selasa (18/7/2023), seraya menambahkan bahwa ketinggian air mulai surut.

Baca Juga: Diperkosa Berkali-kali, Perempuan India Tikam Kerabatnya Sampai Tewas

1. Pemerintah dirikan kamp bantuan dan tempat penampuan sementara

Menanggapi krisis tersebut, pihak berwenang telah mendirikan 85 kamp bantuan di seluruh distrik yang dilanda banjir dan menyediakan tempat penampungan sementara bagi lebih dari 3.500 orang.

Dalam rekaman yang dibagikan kantor berita India ANI, hampir seluruh rumah dan gubuk di kota Morigaon di Assam telah terendam air. Penduduk setempat juga mengeluh soal kekurangan makanan.

“Susah mencari makanan. Kalau mau ke pasar, ada kendala karena jalan tergenang air. Hasil panen juga terendam air,” kata Mohammad Jahangir, warga Morigaon, kepada ANI.

Baca Juga: Pria India Ditangkap karena Lempar Bayinya di Situs Ziarah Hindu

2. Sungai-sungai besar mengalir di atas level bahaya

Semua sungai besar di Assam telah mengalir di atas tingkat bahaya. Sungai Brahmaputra mengalir deras di kota Dhubri dan Tezpur, sedangkan sungai Beki, Buridihing, dan Sankosh mengalir kencang di Golakganj.

Seorang penduduk lokal di daerah Gohpur di distrik Sonitpur mengatakan ketinggian air naik hingga 3 kaki di dalam rumahnya.

“Kami sekarang menghadapi banyak masalah. Sekarang kami tidak bisa tinggal di rumah kami. Ketinggian air terus meningkat. Kami berharap pemerintah membantu kami,” katanya.

Hingga Senin (17/7/2023), banjir bandang telah merusak tiga tanggul, 42 jalan, gorong-gorong, saluran irigasi, pusat Anganwadi, dan gedung sekolah di beberapa kecamatan yang dilanda banjir.

3. Satwa liar lari ke jalan dan pemukiman warga

Sementara itu, hampir setengah dari area Taman Nasional Kaziranga Assam, yang merupakan rumah bagi badak bercula satu yang langka, juga terendam air setinggi pinggang. Akibatnya, badak, gajah, dan rusa terpaksa mencari perlindungan di jalan dan di pemukiman manusia.

"Satu kerbau liar dan seekor babi rusa termasuk di antara enam hewan yang tenggelam sejauh ini dalam gelombang banjir," kata Atul Bora, menteri pertanian Assam.

Seorang penjaga satwa liar mengatakan mereka telah mengintensifkan patroli untuk memastikan agar pemburu tidak mengambil keuntungan dari bencana tersebut dengan membunuh satwa.

Baca Juga: Gadis India Diperkosa oleh 3 Mahasiswa di Depan Pacarnya

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya