Denmark Tidak Akan Tarik Bantuan dari UNRWA

Mereka khawatir krisis kemanusiaan di Gaza semakin parah

Jakarta, IDN Times - Denmark menegaskan bahwa negaranya tidak akan menghentikan bantuan terhadap badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA). Denmark khawatir hal tersebut akan meningkatkan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.

Menurut laporan DR News, Menteri Luar Negeri Lars Lokke Rasmussen mengatakan bahwa Denmark akan terus memberikan bantuan keuangan kepada UNRWA sesuai jadwalnya pada Maret.

“UNRWA adalah organisasi di Gaza yang memiliki kemampuan untuk memastikan penduduk sipil mendapatkan penghidupan yang layak,” kata Rasmussen pada Jumat (9/2/2024).

“Kita berbicara tentang air, tentang klinik kesehatan dan kemungkinan memvaksinasi anak-anak. Ini adalah situasi bencana di Gaza, dan jika Anda memotong kaki UNRWA, Anda akan mempercepat konflik kemanusiaan."

Baca Juga: Denmark Akhirnya Sahkan RUU yang Larang Penodaan Kitab Suci

1. Israel tuduh 12 pegawai UNRWA terlibat dalam serangan 7 Oktober

UNRWA mendapat pengawasan baru setelah pemerintah Israel bulan lalu menuduh 12 karyawan badan tersebut ikut dalam serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, yang dilaporkan menewaskan 1.139 orang.

UNRWA segera memecat para pegawai tersebut dan mengumumkan bahwa pihaknya membuka penyelidikan atas tuduhan itu. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga telah menunjuk panel independen untuk menyelidikinya.

Meski Israel belum memberikan bukti untuk mendukung tuduhannya, namun Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lainnya segera menghentikan pendanaan mereka untuk badan tersebut.

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan bahwa badan tersebut kemungkinan akan menghentikan operasinya pada akhir Februari akibat kehabisan dana. UNRWA selama ini mengandalkan kontribusi pemerintah untuk mendanai operasinya di wilayah pendudukan Palestina, Yordania, Suriah dan Lebanon.

2. UNRWA bagikan informasi tentang anggota stafnya kepada Israel setiap tahun

Israel telah lama menuduh UNRWA menoleransi atau bahkan berkolaborasi dengan kegiatan Hamas di dalam atau di sekitar fasilitas PBB, namun mereka tidak menuntut penutupan segera badan tersebut. 

UNRWA mengatakan bahwa Israel setiap tahun menerima daftar anggota stafnya yang bekerja di Gaza dan Tepi Barat, namun tidak ada keluhan dari mereka sebelumnya.

“UNRWA tidak pernah menerima tanggapan dari pemerintah Israel terhadap isi daftar ini, apalagi keberatan,” kata badan tersebut kepada Associated Press.

Diplomat utama Uni Eropa (UE) Josep Borrell mengatakan bahwa beberapa negara UE berniat meningkatkan pendanaan mereka untuk badan tersebut sembari menunggu penyelidikan selesai. Ia percaya bahwa membekukan UNRWA bisa berarti hukuman kolektif terhadap seluruh warga Gaza.

“Jika beberapa dokter di rumah sakit Eropa terlibat dalam kegiatan kriminal, akan ada penyelidikan menyeluruh dan semua tindakan yang tepat akan diambil,” katanya dalam sebuah pernyataan pada Minggu (4/2/2024).

Baca Juga: Israel Serbu Rumah Sakit di Khan Younis Gaza Selatan

3. Hukuman kolektif terhadap warga Gaza tidak menyelesaikan krisis di wilayah tersebut

Dikutip Anadolu, Rasmussen memperingatkan bahwa hukuman kolektif terhadap warga Gaza bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi krisis di wilayah tersebut.

“Ini cukup buruk, tapi sekarang kita tidak biasanya mempunyai prinsip hukuman kolektif. Kita berbicara tentang sebuah organisasi yang memiliki sekitar 30 ribu karyawan – 13 ribu berada di Gaza,” ujarnya.

Menteri itu menambahkan bahwa negara-negara yang telah menangguhkan pendanaan untuk UNRWA telah berkomitmen untuk memberikan bantuan keuangan kepada organisasi tersebut tahun ini. Dia percaya bahwa tanggapan mereka terhadap tuduhan Israel hanyalah isyarat politik semata.

Sebelumnya pada hari yang sama, Rasmussen juga memperingatkan dalam pertemuan dengan rekan-rekannya dari Belanda, Swedia, Jerman, dan Perancis bahwa krisis di Gaza akan meledak apabila UNRWA tumbang.

Baca Juga: PBB: Laporan soal UNRWA Berkolusi dengan Hamas Akan Keluar pada Mei  

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya