Heboh 2 Pelajar Manipur Dibunuh, Tangis Keluarga: Apa Salah Mereka?

Keluarga korban menuntut keadilan atas kematian anak-anaknya

Jakarta, IDN Times - Negara bagian Manipur, India, kembali memanas usai foto dua jenazah pelajar, yang diduga dibunuh oleh penjahat bersenjata, beredar di media sosial. Pemerintah setempat dalam pernyataannya berjanji akan menindak cepat kasus tersebut.

Korban diidentifikasi sebagai remaja perempuan bernama Hijam Linthoingambi, dan seorang remaja laki-laki bernama Phijam Hemjit. Keduanya, yang berusia 17 tahun, telah dilaporkan hilang sejak 6 Juli lalu.

Kabar kematian mereka sontak membuat keluarga terpukul. Orang tua Hemjit mengatakan selama lebih dari dua bulan, mereka selalu menyiapkan sarapan di meja putranya setiap pagi, berharap dia akan kembali ke rumah. Namun kini, mereka akan berhenti melakukannya.

"Apakah putra atau putri saya, putri seseorang, melakukan kesalahan? Apakah mereka menyakiti seseorang? Mereka hanya sedang dalam perjalanan ketika mereka diculik dan kemudian dibunuh secara brutal," kata Phijam Ibungobi, ayah dari Hemjit, kepada NDTV.

Baca Juga: Butuh Uang, Pria India Culik dan Bunuh Temannya

1. Foto pelajar tersebut viral di media sosial

Foto-foto korban muncul di media sosial pada Senin (25/9/2023), tak lama usai layanan internet seluler di Manipur dipulihkan setelah hampir lima bulan lamanya diblokir.

Dalam foto yang beredar, terlihat kedua pelajar itu duduk di halaman berumput, yang tampaknya merupakan kamp darurat milik kelompok bersenjata di hutan. Dua pria bersenjata juga terlihat di belakang mereka. Di foto berikutnya, para pelajar tersebut terlihat tergeletak tak bernyawa di tanah.

Biro Investigasi Pusat (CBI) telah mengusut kasus ini, meski jenazah keduanya belum ditemukan. Petugas juga akan menyelidiki tuduhan pemerkosaan sebelum anak di bawah umur itu dibunuh.

Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, para penyelidik kemungkinan akan menggunakan alat forensik cyber yang canggih untuk membuat gambar lebih jelas dan menentukan identitas kedua pria yang terlihat di latar belakang foto tersebut.

Manipur, wilayah di timur laut India, sempat menjadi sorotan media internasional beberapa waktu lalu akibat kekerasan antaretnis yang menewaskan lebih dari 180 orang. Video dua perempuan suku yang diarak telanjang oleh puluhan pria viral di media sosial hingga memicu kemarahan di seluruh negeri.

Baca Juga: Viral Foto 2 Pelajar Tewas, Manipur Kembali Memanas

2. Kedua remaja itu diculik saat hendak pergi belajar

Orang tua Linthoingambi mengatakan pada pagi hari tanggal 6 Juli, putrinya pergi untuk mengikuti kelas persiapan masuk ke sekolah medis. Dia dijemput oleh temannya, Hemjit, dengan sepeda motor.

Dengan asumsi bahwa situasi telah membaik, keduanya mengambil jalan utama yang menghubungkan distrik Churachandpur dan Bishnupur. Daerah antara kedua distrik ini merupakan lokasi terjadinya baku tembak dan pembunuhan pada bulan Mei dan Juni.

Saat Linthoingambi dan Hemjit tak kunjung pulang, orang tua mereka pun melapor ke polisi. Rekaman CCTV menunjukkan para remaja tersebut menuju ke arah Nambol, 16 km dari rumah mereka di Imphal. Dari sini, polisi mulai kesulitan melacak keduanya lantaran ponsel mereka dimatikan di tempat yang berjarak 18 km.

“Karena dia tidak kembali, saya meneleponnya dan dia mengangkatnya. Dia tampak ketakutan dan mengatakan dia berada di Nambol. Saya bertanya mengapa dia ada di Nambol dan juga memintanya untuk memberitahukan lokasinya, sehingga ayahnya dapat menjemputnya. Dia menggumamkan Khoupum (20 km dari Nambol) dan teleponnya dimatikan,” kata ibu gadis itu, Jayashree, kepada NDTV pada 2 Agustus.

"Saya ingin keadilan. Saya ingin para pembunuh ditangkap dan dihukum. Saya tahu bagaimana saya melewati hari-hari selama ini," kata ayahnya, Hijam Kullajit, dengan putus asa.

3. Ratusan pelajar melancarkan protes atas pembunuhan tersebut

Kasus ini telah memicu kemarahan besar-besaran di seluruh negeri, dengan banyak yang mempertanyakan mengapa polisi membutuh waktu lama mengungkap kasus ini.

Pemerintah Manipur berjanji akan mengambil tindakan cepat dan tegas terhadap semua pihak yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan pelajar tersebut. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan membiarkan penyidik ​​melakukan tugasnya. Pemerintah juga sudah merujuk kasus ini ke Biro Investigasi Pusat (CBI) beberapa pekan lalu.

Pada Selasa (26/9/2023), ratusan pelajar menggelar demonstrasi di jalan-jalan kota Imphal untuk menuntut keadilan bagi kedua korban. Menanggapi meningkatnya protes dan kerusuhan terbaru, pemerintah kembali menangguhkan layanan internet seluler hingga 1 Oktober.

Kekerasan etnis meletus di Manipur pada 3 Mei, menyusul protes suku Kuki atas tuntutan komunitas Meitei untuk status Suku Terdaftar (ST). Lebih dari 180 orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi akibat peristiwa tersebut. 

Baca Juga: Akibat Masalah Manipur, PM India Narendra Modi Disamakan dengan Ravana

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya