Imbas Konflik Gaza, 3 Sekolah Yahudi di London Ditutup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tiga sekolah Yahudi di London utara ditutup pada Jumat (13/10/2023) karena khawatir dengan kekerasan anti-Semitisme imbas konflik di Jalur Gaza. Hal ini terjadi setelah mantan pemimpin Hamas, Khaled Meshaal, menyerukan seluruh Muslim untuk menggelar aksi bela Palestina.
Sekolah Menengah Menorah, Sekolah Dasar Torah Vodaas, dan Ateres Beis Yaakov, yang semuanya berlokasi di Barnet, mengirimkan surat kepada wali siswa bahwa sekolah tersebut akan ditutup sampai Senin (16/10/2023).
“Polisi khawatir karena anak-anak perempuan tersebut tidak bersekolah, mereka akan keluar rumah dan meminta kami untuk memberitahu Anda, bahwa Anda sebagai orang tua wajib untuk membiarkan anak-anak Anda tetap berada di dalam rumah," tulis kepala sekolah SMA Putri Menorah, Esther Pearlman, kepada orang tua murid.
Pemimpin sekolah tersebut, David Landau, menjelaskan bahwa sebagian besar sekolah Yahudi tidak ditutup karena tidak ada risiko langsung bagi masyarakat, dan mereka tidak ingin menyebarkan kepanikan.
“Secara individu, sekolah kami cukup terisolasi dari masyarakat. Kami berada di luar sana sendirian dan kami merasa ada risiko yang signifikan terhadap anak-anak, pada akhirnya kami khawatir bahwa pada hari seperti ini seseorang akan melakukan sesuatu yang sangat bodoh dan sangat sulit untuk mengendalikan hal tersebut," ujar Landau, dikutip BBC.
1. Untuk memastikan keselamatan murid
Dalam surat yang ditujukan kepada orang tua di SD Ateres Beis Yaakov, pihak sekolah mengatakan penutupan dilakukan demi memastikan keselamatan para murid, menyusul seruan dari pemimpin Hamas.
Sementara itu, rabi di SD Torah Vodaas mengatakan bahwa meski tidak ancaman langsung, sekolah perlu melakukan yang terbaik untuk para murid.
“Kita hidup di masa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Meskipun tidak ada ancaman khusus terhadap sekolah kami, anak-anak tidak boleh bersekolah besok," kata Rabbi Avrohom Gurwitz, seorang pemimpin terkemuka dalam komunitas Yahudi Haredi, kepada orang tua murid.
"Kami menghargai tantangan dan tuntutan yang dibebankan pada Anda dan ini bukan keputusan yang bisa diambil dengan mudah, namun kami perlu melakukan yang terbaik untuk anak-anak kami yang berharga," tambahnya.
Baca Juga: Netanyahu Sebut Serangan Israel ke Gaza Baru Permulaan
2. CST imbau sekolah tetap dibuka
Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, menilai kekhawatiran masyarakat sangat wajar mengingat situasi yang sedang terjadi.
“Ini benar-benar berkaitan dengan keamanan masyarakat, dan komunitas Yahudi sendiri yang mengambil keputusan. Pemerintah telah memberikan lebih banyak dana untuk bekerja dengan masyarakat,” katanya kepada Sky News.
Meski begitu, juru bicara Community Security Trust (CST), badan amal untuk Yahudi Inggris, mengatakan bahwa mereka menyarankan agar sekolah tetap dibuka.
“Saran CST kepada sekolah-sekolah Yahudi tetap menyatakan bahwa kehidupan Yahudi harus terus berlanjut dan sekolah harus tetap dibuka seperti biasa," kata lembaga tersebut, dikutip The National.
“Semua sekolah Yahudi memiliki penjaga keamanan yang dibiayai oleh pemerintah, yang hari ini telah menjanjikan dana tambahan sebesar 3 juta poundsterling (sekitar Rp57 milyar) untuk biaya penjagaan keamanan di samping langkah-langkah yang sudah ada," tambah CST.
3. Pemerintahkan sumbangkan dana Rp57 milyar untuk melindungi sekolah dan komunitas Yahudi
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, telah mengumumkan pemberian dana 3 juta poundsterling atau sekitar Rp57 miliar ke CST guna melindungi sekolah, sinagoga, dan bangunan komunitas Yahudi lainnya.
CST mencatat ada 139 insiden antisemitisme selama empat hari terakhir. Angka ini meningkat empat kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2022.
“Ada kemungkinan bahwa seruan Hamas akan mengarah pada lebih banyak lagi anti-Semitisme, namun seruan itu sendiri tidak cukup menjadi alasan bagi orang-orang Yahudi Inggris untuk bersembunyi dalam ketakutan pada hari Jumat ini,” kata lembaga tersebut.
Baca Juga: Buntut Konflik Hamas-Israel, Keamanan Warga Yahudi di Eropa Terancam
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.