Kim Jong Un Mau Cegah Penurunan Angka Kelahiran di Korut

Kim sebut masalah itu merupakan tanggung jawab bersama

Jakarta, IDN Times - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan upaya untuk mengatasi penurunan angka kelahiran di negaranya, dan menyebut tantangan itu sebagai tanggung jawab semua orang. Hal itu disampaikannya dalam acara Pertemuan Nasional Para Ibu ke-5 di Pyongyang pada Minggu (3/12/2023).

“Mencegah penurunan angka kelahiran dan pengasuhan anak yang baik adalah tugas rumah tangga yang perlu kita tangani saat bekerja dengan para ibu,” kata Kim, menurut laporan media pemerintah KCNA pada Senin (4/12/2023).

Baca Juga: Kim Jong Un: Militer Korut Harus Siap Hadapi Provokasi dari Musuh

1. Kim tekankan pentingnya peran ibu dalam masalah non-sosial

Dalam acara tersebut, Kim juga mengatakan bahwa dia selalu memikirkan ibu-ibu di Korea Utara setiap kali menghadapi kesulitan dalam mengatur urusan negara dan partai. Selain itu, ia menekankan peran ibu di berbagai bidang seperti membantu menyelesaikan masalah-masalah non-sosial, dan mendorong persatuan masyarakat.

“Saya juga selalu memikirkan para ibu ketika saya kesulitan berurusan dengan partai dan pekerjaan negara,” kata Kim.

Pemimpin Korea Utara itu lantas berterima kasih kepada para ibu atas peran mereka dalam memperkuat kekuatan nasional.

2. Korut adakan pertemuan nasional para ibu untuk tingkatkan kelahiran

Dilansir Yonhap, Hong Min, peneliti senior di Korea Institute for National Unification, sebuah wadah pemikir yang dikelola pemerintah, mengatakan bahwa pertemuan tersebut tampaknya diadakan untuk membantu mengatasi rendahnya angka kelahiran, dan mendesak keluarga untuk mengambil bagian dalam memperkuat loyalitas generasi muda terhadap bangsa.

Korea Utara terakhir kali mengadakan pertemuan nasional para ibu pada 2012 lalu. Adapun pertemuan perdananya kali dilakukan pada November 1961. 

Korea Utara, yang berpenduduk sekitar 25 juta orang, dalam beberapa dekade terakhir juga menghadapi kekurangan pangan yang serius, termasuk kelaparan mematikan pada 1990an. Masalah ini sering kali disebabkan oleh bencana alam seperti banjir yang merusak hasil panen.

Baca Juga: Ngeri, Korut Klaim Berhasil Luncurkan Satelit Mata-mata Pertama

3. Penurunan angka kelahiran juga dialami beberapa negara tetangga Korut

Menurut data dari Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tingkat kesuburan seorang perempuan di Korea Utara diperkirakan mencapai 1,8, pada 2023. Angkat tersebut masih lebih tinggi dibandingkan beberapa negara tetangga Korea Utara, yang juga sedang bergulat dengan tren penurunan angka kelahiran.

Korea Selatan mengalami penurunan tingkat kesuburan ke rekor terendah 0,78 pada tahun lalu, sementara Jepang mengalami penurunan menjadi 1,26. 

Baca Juga: Korsel: Tur Perbatasan Korut Akan Dibuka Kembali Usai Jeda 4 Bulan

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya