Kisah Korban Konflik Manipur: Mau Putri Anda Hidup Atau Mati?

Keluarga belum menerima jenazah korban

Jakarta, IDN Times - Seorang ibu dari korban konflik antaretnis di Manipur, India, mencurahkan kesedihan atas kematian putrinya. Anaknya adalah salah satu dari dua gadis muda yang diperkosa dan dibunuh di tempat pencucian mobil pada malam 5 Mei, dua hari setelah kekerasan etnis pecah di negara bagian India yang berbatasan dengan Myanmar.

Hingga saat ini, keluarga belum menerima jenazah mereka.

"Saya masih belum bisa menerima kenyataan dan terkadang saya masih berharap putri saya akan kembali karena saya belum melihatnya dengan mata kepala sendiri," kata wanita itu dalam sebuah wawancara eksklusif dengan NDTV.

"Bahkan saat ini ayahnya masih berada di rumah sakit di Senapati. Saya masih tidak percaya apa yang terjadi pada putri saya," tambah dia. 

1. Korban disekap dan dilecehkan oleh massa

Menurut saksi mata, kedua wanita tersebut dibekap dan dikunci di dalam sebuah ruangan oleh tujuh pria. Beberapa perempuan yang tergabung dalam massa bahkan mendorong pria tersebut untuk melakukan pelecehan seksual terhadap mereka.

"Karena kekerasan itu saya khawatir, jadi saya meneleponnya. Seorang wanita mengangkat telepon. Dia mempertanyakan apakah saya ingin putri saya hidup atau mati dan menutup telepon. Pikiran saya menjadi kosong," katanya.

"Saya seorang pasien jantung dan karena itu, keluarga saya tidak memberi tahu saya apa pun. Jadi, saya memanggil anak-anak saya dan berbicara kepada mereka tentang apa yang terjadi. Setelah itu saya tidak menerima panggilan apa pun," tambahnya. 

Belakangan, keluarga korban diberitahu bahwa putrinya telah meninggal. Darah dan rambutnya ditemukan di dinding sebuah bangunan di kota Imphal.

Mayat kedua korban diduga disimpan di kamar mayat di rumah sakit Institut Ilmu Kedokteran Jawaharlal Nehru (JNIMS) di Imphal.

Baca Juga: Tidak Restui Hubungan, Pria India Penggal Kepala Adik Perempuannya

2. Keberadaan jenazah tidak diketahui secara pasti

Sepupu korban mengatakan bahwa itu adalah pertama kalinya ia melihat pembunuhan mengerikan seperti itu. 

"Dalam hidup saya sejauh ini, saya belum pernah melihat pembunuhan seperti ini. Ini adalah pertama kalinya saya menghadapi ini. Kami merasakan sakit. Kami tidak tahu harus berkata apa sekarang," ujarnya.

"Bahkan desa kami telah terbakar, dan kami tidak tahu apakah saudara perempuan tercinta kami ada di kamar mayat atau di tempat lain, kami tidak tahu. Sampai hari ini kami belum melihat jenazahnya. Dari informasi yang kami terima, kami yakin mereka ada di kamar mayat," tambah dia.

3. Konflik Manipur tuai perhatian usai video dua wanita yang diarak telanjang viral

Kekejaman itu terjadi pada hari yang sama saat dua perempuan dari suku Kuki diarak telanjang oleh belasan pria di desa B. Phainom. Video yang baru muncul pekan lalu itu telah menimbulkan kemarahan di seluruh negeri. Enam orang, termasuk remaja, telah ditangkap sehubungan dengan insiden itu.

Sedikitnya 125 orang tewas dan lebih dari 40 ribu lainnya mengungsi sejak kekerasan meletus di Manipur pada 3 Mei. Konflik dipicu oleh putusan pengadilan pada Maret, yang memberikan hak bagi suku mayoritas Meitei atas kuota yang sama dalam pekerjaan pemerintah dan pendidikan seperti minoritas Kuki. 

Suku Kuki dan minoritas lainnya tidak puas dengan putusan itu kemudian mengadakan protes pada 3 Mei. Namun, aksi itu berakhir dengan kekerasan antara Meitei dan Kuki.

Mengutip Reuters, kelompok Meitei tinggal di wilayah lembah Manipur yang lebih makmur yang mencakup 10 persen dari wilayah negara bagian. Mereka juga memiliki akses yang lebih baik ke pekerjaan dan kesempatan ekonomi.

Sementara itu, suku lainnya seperti Kuki tinggal di perbukitan yang kurang berkembang.

Ketimpangan pembangunan yang lebih menguntungkan lembah daripada perbukitan telah menjadi titik pertikaian dan persaingan antar etnis.

Baca Juga: Pilot India Dihajar Massa Gegara Siksa Pembantu di Bawah Umur

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya