Nenek di Australia Tewas Disetrum Polisi, Keluarga Gugat Pemerintah

Clare Nowland tewas usai disetrum polisi di panti jompo

Jakarta, IDN Times - Keluarga Clare Nowland, perempuan berusia 95 tahun yang meninggal bulan Mei usai disetrum oleh polisi di panti jompo, menuntut pemerintah New South Wales, Australia. Gugatan itu bertujuan untuk mencari ganti rugi atas dugaan penyerangan terhadap Nowland.

"Gugatan perdata telah diajukan," kata pengacara keluarga, Sam Tierney, pada hari Selasa (11/7/2023), dikutip dari Channel News Asia. "Keluarga tidak ingin berkomentar saat ini mengingat proses pidana yang sedang berlangsung," tambahnya.

Nowland, yang menderita demensia, meninggal pada 24 Mei, seminggu setelah seorang petugas polisi negara bagian menembaknya dengan taser atau pistol setrum elektronik di panti jompo di selatan New South Wales.

Baca Juga: Nenek Berusia 95 Tahun Tewas usai Disetrum Polisi di Panti Jompo

1. Berawal dari laporan Nowland membawa pisau

Pada 17 Mei, polisi dipanggil ke panti jompo Yallambee Lodge di selatan New South Wales setelah staf panti tersebut melaporkan bahwa seorang penghuninya dipersenjatai dengan pisau.

Polisi mengatakan, mereka mendesak Nowland untuk menjatuhkan pisau steak yang dipegangnya. Namun perempuan itu berjalan ke arah mereka secara perlahan dengan alat bantu jalannya, mendorong seorang petugas menembakkan taser (alat kejut listrik) ke arahnya.

Setruman itu menyebabkan Nowland terjatuh dan mengalami patah tulang tengkorak. Dia lalu meninggal di rumah sakit Cooma Base seminggu kemudian. Nowland memiliki delapan anak, 24 cucu dan 31 cicit.

Baca Juga: WNI Tewas Kecelakaan di Australia, Keluarga Bingung Pulangkan Jenazah

2. Pelaku menghadapi tiga dakwaan

Petugas yang menyetrum Nowland adalah Kristian White, seorang polisi senior berusia 33 tahun. Ia  muncul untuk pertama kalinya melalui tautan video di Pengadilan Lokal Cooma minggu lalu untuk menghadapi dakwaan atas insiden tersebut, dikutip dari Sky News.

White didakwa atas tindakan sembrono yang menyebabkan cedera tubuh yang parah, penyerangan yang menyebabkan cedera tubuh yang sebenarnya, dan penyerangan umum.

Pelaku, yang kini telah diskors dan akan diadili pada 6 September mendatang.

3. Reformasi polisi dibutuhkan

Tak lama setelah insiden tersebut, pengusaha lokal dan advokat masyarakat Andrew Thaler mengatakan bahwa tindakan petugas itu sangat tidak layak, mengingat kondisi korban saat itu hanya memiliki berat 43 kilogram dan tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan alat.

"Penggunaan taser ketika hanya kata-kata yang baik yang dia butuhkan, jika dia bingung, hal yang terjadi pada orang yang menderita demensia, dia membutuhkan kata-kata yang baik dan bantuan," kata Thaler, dikutip dari CBS News.

Beberapa politisi juga menyerukan penyelidikan pada parlemen regional New South Wales dan merilis video bodycam polisi dari konfrontasi tersebut.

"Penganiayaan Nona Nowland telah memicu kemarahan masyarakat yang menunjukkan betapa kita sangat membutuhkan reformasi polisi," kata anggota parlemen negara bagian Sue Higginson, dari Partai Hijau, pada bulan Mei.

Baca Juga: Australia Kirim Pesawat Intai ke Jerman, Pantau Bantuan bagi Ukraina

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya