Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny Akan Dimakamkan pada Jumat

Istrinya khawatir kemungkinan terjadinya penangkapan

Jakarta, IDN Times - Istri pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny mengatakan bahwa suaminya akan dimakamkan di Moskow pada Jumat (1/3/2024). Meski demikian, dia tidak yakin apakah upacara tersebut akan berlangsung dengan damai.

“Pemakaman akan dilangsungkan lusa dan saya belum yakin apakah akan berlangsung damai atau apakah polisi akan menangkap mereka yang datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada suami saya,” kata Yulia Navalnaya dalam pidatonya di Parlemen Eropa di Strasbourg pada Rabu (28/2/2024).

Navalny, 47 tahun, meninggal secara mendadak di penjara di Arktik pada 16 Februari. Para pendukungnya menuding Presiden Rusia Vladimir Putin telah membunuhnya karena khawatir bahwa aktivis tersebut akan dibebaskan dalam kemungkinan pertukaran tahanan.

Namun, Kremlin membantah keterlibatan negara dalam kematiannya, dan mengaku bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya kesepakatan untuk membebaskan Navalny sebelum ia meninggal.

Baca Juga: Rusia Serahkan Jenazah Navalny kepada Ibunya

1. Pemakaman Navalny kemungkinan akan dikawal oleh banyak polisi

Dalam postingannya di media sosial X, juru bicara Navalny, Kira Yarmysh mengatakan bahwa upacara kebaktian untuk Navalny akan diadakan pada Jumat sore di Gereja Ikon Bunda Tuhan di distrik Maryino, tempat Navalny dulu tinggal.

Ia kemudian akan dimakamkan di pemakaman Borisovskoe, yang terletak sekitar 2,5 km jauhnya di seberang Sungai Moskva. Menurut pengamatan Reuters, terdapat tiga polisi yang berpatroli di pemakaman tersebut pada Rabu.

Masih belum jelas bagaimana pihak berwenang akan mengendalikan massa. Namun jika dilihat dari pertemuan pendukung Navalny sebelumnya, pemakamannya pada Jumat kemungkinan akan dihadiri banyak polisi, yang siap untuk membubarkan apa pun yang dianggap menyerupai demonstrasi politik

2. Pemakaman Navalny rencananya dilakukan pada Kamis

Tim Navalny awalnya ingin mengadakan pemakaman pada Kamis (29/2/2024), namun mereka tidak dapat menemukan aula besar untuk menampung para pendukungnya yang ingin mengucapkan selamat tinggal. Selain itu, juga tidak ada seorang pun yang bisa menggali kuburan pada tanggal tersebut.

“Awalnya kami merencanakan upacara perpisahan dan pemakaman pada tanggal 29 Februari. Segera menjadi jelas bahwa tidak ada satu orang pun yang dapat menggali kuburan pada tanggal 29 Februari,” tulis Ivan Zhdanov, direktur Yayasan Anti-Korupsi Alexei Navalny, di X.

Zhdanov menuding bahwa pihak berwenang sengaja menghalangi upaya pemakaman tersebut lantaran Putin dijadwalkan menyampaikan pidato penting pada hari yang sama.

“Kremlin memahami bahwa tak seorang pun akan peduli pada Putin dan pidatonya pada hari perpisahan Alexei,” tulis Zhdanov.

Baca Juga: Istri Navalny Bersumpah Akan Lanjutkan Perjuangan Suaminya

3. Navalnaya telah berjanji untuk melanjutkan perjuangan suaminya

Sertifikat kematian Navalny menyatakan bahwa dia meninggal karena sebab alamiah. Pekan lalu, ibunya mengatakan bahwa pihak berwenang menolak menyerahkan jenazah putranya, kecuali keluarga setuju untuk melakukan pemakaman secara privat.

Dalam pidatonya di Strasbourg, Navalnaya kembali menegaskan bahwa Putin bertanggung jawab atas kematian suaminya.

“Atas perintahnya, Alexei disiksa selama tiga tahun. Dia kelaparan di sel batu yang kecil, terputus dari dunia luar dan tidak diberi kunjungan, panggilan telepon, dan bahkan surat. Dan kemudian mereka membunuhnya. Bahkan setelah itu mereka menganiaya tubuhnya dan menganiaya ibunya," kata perempuan itu.

Setelah 12 hari sejak kematian suaminya, Navalnaya menyatakan bahwa ia akan mengambil alih kepemimpinan oposisi Rusia dan melanjutkan perjuangan Navalny.

“Anda tidak bisa menyakiti Putin dengan resolusi lain atau serangkaian sanksi lain yang tidak berbeda dengan resolusi sebelumnya,” katanya, seraya menyerukan tindakan yang lebih efektif terhadap aliran uang dari elit penguasa.

Menurutnya, apa yang perlu dilakukan saat ini adalah mencari siapa pun yang membantu Putin dan teman-temannya menyembunyikan uang.

Baca Juga: 401 Orang Ditahan di Rusia karena Peringati Kematian Navalny

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya