Ratusan Mayat Korban Banjir Libya Terdampar di Pantai

Diperkirakan ada 400 mayat yang terdampar

Jakarta, IDN Times - Tim penyelamat dari Malta menemukan ratusan mayat di pantai di kota Derna, Libya, pada Jumat (15/9/2023). Mayat-mayat tersebut diyakini hanyut ke laut saat banjir besar menyapu seperempat kota pesisir awal pekan ini.

“Mungkin ada sekitar 400 orang, tapi sulit untuk mengatakannya,” Natalino Bezzina, dari Departemen Perlindungan Sipil (DPC) Malta pada Sabtu (16/9/2023), dikutip Reuters.

Malta mengerahkan tim penyelamat yang terdiri dari 72 orang, termasuk dari tentara dan departemen perlindungan sipil, ke Libya pada Rabu (13/9/2023). 

Baca Juga: Libya Diminta Setop Penguburan Massal Korban Banjir

1. Mayat-mayat tersebut ditemukan di sebuah teluk kecil

Bezzina mengatakan mayat-mayat tersebut ditemukan oleh tim CPD yang beranggotakan empat orang. Awalnya, mereka menemukan tujuh mayat, termasuk tiga anak kecil, di dalam sebuah gua di tepi laut.

Saat melanjutkan pencarian, tim tersebut bergabung dengan perahu Libya yang kebetulan sedang mencari korban selamat. Mereka kemudian menemukan sebuah teluk kecil yang penuh dengan puing-puing dan ratusan mayat.

Baca Juga: Bertambah Lagi, Korban Tewas Banjir Libya Capai 11.300 Orang

2. Lebih dari seribu jenazah dikubur massal

Melansir BBC, seorang pekerja di sebuah kuburan massal di pinggiran kota Derna mengatakan mereka yakin ada sekitar 3 ribu jenazah yang telah dikuburkan di lokasi tersebut.

Menurut laporan PBB yang diterbitkan pada Kamis (14/9/2023), lebih dari seribu jenazah di Derna dan 100 lebih jenazah lainnya di Albayda telah dikebumikan secara massal pasca banjir 11 September lalu.

Kelompok bantuan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak pemerintah Libya untuk berhenti menguburkan korban banjir di kuburan massal yang terletak di dekat air. Mereka mengatakan hal itu dapat menimbulkan risiko kesehatan dan membawa penderitaan jangka panjang bagi keluarga.

“Ketika Anda tidak tahu apa yang terjadi pada ibu Anda, anak Anda, ayah Anda, Anda tidak akan pernah pulih dari trauma mental yang sangat parah itu,” kata Margaret Harris dari WHO.

3. WHO kirimkan bantuan medis ke kota Benghazi

Sementara itu, WHO mengatakan pada Sabtu bahwa 29 metrik ton bantuan, termasuk obat-obatan dan perlengkapan bedah darurat, peralatan medis dan kantong jenazah, telah tiba di Benghazi, Libya.

Pelabuhan Benghazi berjarak sekitar 300 km dari Derna dan sulit dijangkau karena rusaknya jalan dan infrastruktur.

Banjir yang melanda Libya terjadi pada Senin pukul 3 pagi, setelah dua bendungan jebol akibat badai Daniel. Gelombang besar air kemudian mengalir turun melalui pegunungan kota pesisir Libya, menewaskan ribuan orang dan menyapu semua yang dilewatinya ke laut.

Mengutip CNN, Doctors Without Borders dalam sebuah pernyataan pada Kamis mengatakan sedikitnya lima ribu orang tewas akibat banjir tersebut.

Jaksa penuntut umum Libya, Al-Siddiq Al-Sour, pada Jumat mengatakan bahwa kantornya sedang menyelidiki kemungkinan kelalaian yang dilakukan oleh otoritas lokal dan pemerintah.

Baca Juga: Tidak Ada WNI Jadi Korban di Banjir Libya 

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya