Ratusan Siswi Iran Diracun, Khamenei: Hukum Berat Pelaku

Kejahatan yang dilakukan pelaku tidak termaafkan

Jakarta, IDN Times - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan agar pelaku yang meracuni ribuan siswi di berbagai sekolah di Iran dihukum berat.

Dalam pidatonya di sela-sela upacara tahunan penanaman pohon pada Senin (6/3/2023), Khamenei mengatakan bahwa serangan racun merupakan kejahatan besar dan tidak termaafkan. Oleh sebab itu, pelakunya harus menghadapi hukuman berat lantaran telah menyebarkan ketakutan di kalangan orang tua dan seluruh masyarakat Iran.

“Pihak berwenang harus secara serius menindaklanjuti masalah peracunan siswi. Ini adalah kejahatan besar dan tak termaafkan, para pelaku kejahatan ini harus dihukum seberat-beratnya,” kata Khamenei.

1. Pelaku terancam hukuman mati

Tak lama setelah Khamenei mengeluarkan komentarnya, kepala kehakiman Iran, Gholamhossein Mohseni Ejei berjanji bahwa pengadilan akan bertindak cepat menangani kasus tersebut.

Pihaknya bahkan menyarankan mereka yang bertanggung jawab akan menghadapi hukuman mati, melansir Al-Jazeera.

"Berdasarkan definisi yang dimiliki undang-undang, para pelaku tidak diragukan lagi bersalah atas 'korupsi di bumi'," kata Mohseni Ejei, merujuk pada dakwaan resmi yang digunakan pengadilan Iran saat menjatuhkan hukuman mati.

Baca Juga: Anaknya Keracunan, Wali Murid di Iran Demo Turunkan Pemerintah

2. Kasus keracunan terjadi di 25 provinsi di Iran

Kasus dugaan serangan racun itu pertama kali terjadi di kota suci Qom pada November tahun lalu, di mana puluhan siswi dirujuk ke rumah sakit lantaran mengalami gejala keracunan.

Kasus serupa terus terjadi di sekolah dasar dan menengah di sana, sebelum menyebar ke setidaknya 25 dari 31 provinsi Iran, mengutip The Guardian.

Seluruh insiden mempunyai ciri yang sama. Para siswi dilaporkan mengalami gejala sesak napas, sakit kepala, mual, jantung berdebar-debar, dan mati rasa pada anggota badan. Beberapa korban juga mengaku mencium bau aneh seperti buah busuk, parfum yang kuat atau bau terbakar. Sebagian besar kasus tersebut tidak parah, namun banyak siswi harus mendapatkan penanganan di rumah sakit.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan, pihaknya menemukan sampel mencurigakan di sekolah-sekolah tersebut. Adapun hasil penyelidikan akan diumumkan di kemudian hari.

Media lokal melaporkan bahwa Ali Pourtabatabaei, seorang jurnalis yang meliput berita di Qom terkait serangan tersebut, telah ditangkap. Sejauh ini, pihak berwenang belum mengomentari penangkapannya.

3. Presiden Iran menuduh sebagai konspirasi para musuh

Beragam spekulasi muncul terkait kasus keracunan yang menimpa siswi Iran. Presiden Ebrahim Raisi menyebut serangan tersebut merupakan konspirasi yang dilakukan oleh musuh asing Republik Islam untuk menciptakan ketakutan dan keputusasaan pada rakyat Iran.

Ia tidak menyebutkan negara mana pun dalam pernyataannya, namun Iran diketahui kerap menuduh Barat dan Israel berada di balik kerusuhan di negeri itu, termasuk protes besar-besaran yang menyebar di seluruh Iran sejak September lalu yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini.

Baca Juga: Balas Usir 2 Diplomat, Hubungan Iran-Jerman kian Memburuk

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya