Balas Usir 2 Diplomat, Hubungan Iran-Jerman kian Memburuk

Dua diplomat dituduh mencampuri peradilan Iran

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Iran memerintahkan dua diplomat Jerman untuk meninggalkan negara itu pada Rabu (1/3/2023). Dua diplomat itu disebut pemerintah Iran sebagai personae non grate, karena telah dituduh mencampuri urusan peradilan Teheran.

Langkah itu dilakukan Iran setelah pada minggu lalu Jerman menggusir dua karyawan kedutaan Iran yang berada di Berlin. Tindakan yang dilakukan Jerman merupakan tanggapan dari aksi Iran yang telah menghukum mati seorang warga negara Jerman.

"Kedua diplomat Jerman itu diusir karena campur tangan Jerman yang tidak bertanggung jawab dalam urusan internal dan peradilan Iran," kata media pemerintah mengutip dari juru bicara kementerian luar negeri Iran, Nasser Kanaani.

Baca Juga: Iran Hukum Mati Warga Jerman atas Tuduhan Terorisme

1. Jerman telah meminta Iran untuk membatalkan hukuman mati yang dijatuhkan kepada salah satu warganya

Melansir Reuters, sebelumnya, Jerman telah meminta Iran untuk membatalkan hukuman mati yang dijatuhkan pada warga negara Jerman-Iran yakni Jamshid Sharmahd. Jerman meminta agar vonis keduanya atas tuduhan korupsi di negeri Iran, dapat diajukan banding.

Pihak Iran menuduh Sharmahd, yang bertempat tinggal di AS, memimpin sebuah kelompok pro-monarki. Kelompok itu telah dituduh sebagai tersangka pengeboman mematikan pada 2008 dan diduga merencanakan serangan lain di negara itu.

Dalam beberapa bulan terakahir, ketegangan antara Iran dan Barat telah mengalami peningkatan. Hal itu telah menghidupkan kembali pembicaraan tentang program nuklir Iran yang dulunya sempat terhenti.

Baca Juga: Lagi-lagi! Iran Panggil Dubes yang Komentari Demo, Kini Giliran Jerman

2. Jerman mengutuk Iran atas hukuman yang diberikan kepada salah satu warganya

Melansir Al Jazeera, keluarga dari pihak Sharmahd telah menyatakan bahwa Sharmahd tidak bersalah. Selain itu, pihak keluarga menanambahkan bahwa Sharmahd terakhir kali terdengar dari Dubai.

Setelah sesaat kabar Sharmahd terdengar dari Dubai tersebut, munculah rekaman video Sharmahd dalam televisi negara Iran yang menunjukan dirinya sedang ditahan oleh pihak berwenang Iran.

Di lain sisi, pihak Jerman mengutuk hukuman yang diberikan Iran kepada salah satu warganya tersebut. Jerman menyebut hukuman yang dijatuhkan itu tidak dapat diterima serta menyerukan pembebasan salah satu warganya itu.

Baca Juga: Takut Ditangkap, Jerman Desak Warganya Keluar dari Iran

3. Hubungan antara Iran dan Jerman semakin memanas

Hubungan perselisihan Iran dan Jerman semakin memburuk akibat dari protes yang meletus di seluruh Iran pada September tahun lalu. Aksi inii disulut oleh kematian seorang perempuan, Mahsa Amini, dalam tahanan polisi moralitas.

Semnetara Iran telah berulang kali mengutuk Jerman yang dinilai telah ikut campur tangan dalam urusan dalam negerinya. Iran juga geram atas dukungan Jerman terhadap aksi protes dan respons Jerman mengkritisi tanggapan Iran terhadap para pengunjuk rasa.

Sementara Jerman sendiri telah menjadi pendukung suara sanksi Uni Eropa terhadap Iran atas tindakan kerasanya kepada para pengujuk rasa di negara itu. Uni Eropa telah berencana untuk memperluas tindakan terhadap tokoh Iran yang terlibat dalam perang Rusia di Ukraina.

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya