Sempat Kabur, 41 Pengungsi Rohingya di Malaysia Berhasil Ditangkap

Satu orang dilaporkan meninggal akibat kecelakaan

Jakarta, IDN Times - Polisi Malaysia telah menangkap kembali 41 pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari pusat penahanan imigrasi pekan ini. Sisa 90 lainnya masih dalam pencarian.

Kepala polisi Perak, Mohamad Yusri Hassan Basri, mengatakan bahwa mereka ditangkap di perkebunan kelapa sawit dan di hutan sekitar kota Tapah dan Bidor berdasarkan informasi dari warga.

“Kami yakin masih banyak lagi yang bersembunyi di hutan,” katanya pada Minggu (4/1/2024), seraya menambahkan bahwa semua yang ditangkap berada dalam kondisi kelaparan dan kelelahan, dikutip CNA.

Yusri mengatakan bahwa136 polisi dan petugas imigrasi sedang menyisir hutan, sungai, dan desa untuk mencari buronan lainnya.

1. Seorang pengungsi Rohingya tewas dalam kecelakaan lalu lintas

Pada Kamis (1/2/2023), sebanyak 131 migran laki-laki, yang terdiri dari 115 warga Rohingya, 15 warga negara Myanmar dan seorang warga Bangladesh, melarikan diri dari pusat imigrasi sementara Bidor di negara bagian Perak utara, ketika terjadi kerusuhan di gedung tersebut. 

Seorang pria Rohingya dilaporkan tewas dalam kecelakaan lalu lintas pada Kamis.

Peristiwa serupa juga pernah terjadi pada April 2022. Saat itu, 528 pengungsi Rohingya melarikan diri dari tahanan sementara di negara bagian Penang bagian utara setelah terjadi kerusuhan. Enam orang tewas ketika mencoba menyeberang jalan raya dan ratusan lainnya ditangkap kembali.

Baca Juga: Menlu Retno Minta ASEAN Perhatikan Rohingya 

2. Pengungsi Rohingya menuju Malaysia lewat perjalanan laut yang berbahaya

Warga Rohingya mengalami penganiayaan di tanah air mereka di Myanmar, yang mayoritas beragama Buddha. Banyak dari mereka melarikan diri ke negara Malaysia atau ke kamp pengungsi di Bangladesh.

Pengungsi Rohingya sering kali harus menempuh perjalanan laut yang berbahaya, yang bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk tiba di Malaysia, atau menyelinap ke negara tersebut lewat perbatasan Myanmar dengan Thailand.

Jika tertangkap, mereka akan dikirim ke pusat penahanan yang menurut kelompok hak asasi manusia biasanya penuh sesak dan kotor.

3. Jumlah etnis Rohingya yang meninggalkan Myanmar telah meningkat

Beberapa bulan terakhir, terjadi peningkatan jumlah etnis Rohingya yang meninggalkan Myanmar. PBB mencatat ada 1.752 pengungsi, kebanyakan perempuan dan anak-anak, yang tiba di Indonesia dari pertengahan November hingga akhir Januari.

Badan tersebut mengatakan, ini adalah gelombang pengungsi terbesar ke negara mayoritas Muslim tersebut sejak 2015.

Lebih dari 3.500 warga Rohingya diyakini telah melakukan perjalanan berisiko ke negara-negara Asia Tenggara pada 2022. PBB memperkirakan, hampir seribu warga Rohingya tewas atau hilang sejak awal 2022 saat menempuh perjalanan berbahaya di laut.

Di Malaysia, lebih dari 100 ribu warga Rohingya hidup sebagai masyarakat pinggiran. Banyak dari mereka bekerja secara ilegal di bidang konstruksi dan pekerjaan bergaji rendah lainnya.

Baca Juga: Militer Myanmar Berondong Rakhine, Belasan Rohingya Tewas

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya