Taiwan Batalkan Latihan Militer karena Ancaman Topan

Taiwan terakhir kali diterpa topan pada 2019

Jakarta, IDN Times - Taiwan membatalkan sebagian latihan militer tahunannya pada Selasa (25/7/2023), setelah pihak berwenang meningkatkan persiapan untuk menghadapi topan kuat yang akan melanda negara tersebut.

Meski topan sering terjadi di dekat Taiwan, namun pulau subtropis itu belum pernah dilanda fenomena badai besar secara langsung sejak 2019. Oleh sebab itu para pejabat mendesak kewaspadaan penuh.

1. Persiapan menghadapi badai

Kementerian Pertahanan Taiwan membatalkan bagian dari latihan tahunan Han Kuang dengan alasan persiapan menghadapi badai yang akan datang.

Otoritas setempat mengatakan, topan Doksuri, peringkat topan super kategori empat pada skala 1 sampai 5 oleh Risiko Badai Tropis, diperkirakan akan memasuki Selat Bashi yang memisahkan Taiwan dan Filipina ke arah barat-barat laut dan mendekati perairan lepas pantai selatan pulau itu sebelum mendarat di China selatan.

"Taiwan belum pernah melihat topan mendarat lebih dari 1.400 hari, dan itulah mengapa saya mendesak semua kementerian pemerintah agar mereka bersiap dan melakukan persiapan," kata Perdana Menteri Chen Chien-jen.

"Saya ingin mengingatkan warga untuk tidak meremehkan ancaman topan," tambahnya. 

2. Penduduk diminta bersiap hadapi hujan lebat dan angin kencang

Biro cuaca Taiwan telah mengeluarkan peringatan di laut dan mengatakan bakal mengeluarkan peringatan darat untuk kabupaten selatannya pada Selasa malam. Pihaknya mendesak penduduk di sana untuk bersiap menghadapi hujan lebat dan angin kencang.

Belum jelas bagaimana topan itu dapat berdampak lebih jauh pada latihan militer yang rencananya berlangsung lima hari. 

Sementara itu, di kota pelabuhan selatan Kaohsiung, pihak berwenang bergegas mengumpulkan ratusan kontainer yang hanyut di laut setelah kapal kontainer berbendera Palau Angel tenggelam di lepas pantai barat daya Taiwan pekan lalu.

3. Latihan untuk menghadapi ancaman China

Latihan Han Kuang dan Wan An, yang berlangsung dari 24 Juli hingga 29 Juli, mencakup latihan mempertahankan bandara internasional utama pulau itu dari serangan, menghentikan pendaratan amfibi, dan memastikan jalur laut tetap terbuka sebagai tanggapan atas blokade pura-pura dari China.

Para analis mengatakan, latihan itu dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan Taiwan menghadapi ancaman militer yang kian meningkat dari China, sekaligus menerapkan pelajaran yang diambil dari perang Rusia di Ukraina.

“Sebagian latihan yang dilakukan dalam latihan militer tahun ini berkaitan dengan aktivitas belakangan ini oleh militer China di sekitar Taiwan,” kata Lin Ying-yu, pakar militer di Tamkang University, Taiwan, dikutip dari VOA News.

Ia menambahkan, salah satu tujuan latihan tahun ini adalah agar aktivitas itu dapat dilakukan di manapun perang mungkin terjadi.

China, yang memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, telah meningkatkan tekanan militer selama tiga tahun terakhir untuk mencoba menegaskan klaim kedaulatannya.

Namun, Taiwan menolak klaim kedaulatan Beijing dan telah berjanji untuk mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.

Baca Juga: Perempuan di Taiwan Tewas Tertimpa AC Seberat 30 Kilogram

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya