Tanaman Petani Lebanon Rusak Akibat Bom Fosfor Putih Israel

Sebagian besar petani terpaksa harus membuang hasil panennya

Jakarta, IDN Times - Para petani di Lebanon selatan mengatakan, tanaman mereka rusak akibat terkontaminasi fosfor putih, usai kembali ke desa mereka selama gencata senjata tidak resmi antara Hizbullah dan Israel. Mereka juga menemukan granat yang belum meledak di lahan.

Israel telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap wilayah di perbatasan Lebanon-Israel, termasuk dengan fosfor putih. Amunisi kimia itu menghasilkan api dan asap yang beracun bagi tanaman dan hewan.

Oday Abousari, seorang petani di desa perbatasan Dhayra, mengatakan seluruh hasil panennya tahun ini harus dibuang, setelah lahannya terkena dampak langsung bahan kimia tersebut.

“Lihat kubis ini, tidak bisa digunakan. Bagaimana saya bisa menjual hasil panen ini? Jika ada yang tahu sayur-sayur tersebut berasal dari sini, tentu mereka tidak akan menginginkannya,” kata Abousari kepada The New Arab, sambil menunjukkan selada dan kubis yang telah berubah warna akibat terkena fosfor putih.

Meski Hizbullah tidak ikut terlibat dalam gencatan senjata empat hari yang disepakati antara Hamas dan Israel sejak Jumat (24/11/2023), jeda pertempuran telah diikuti secara luas di lini depan Lebanon.

1. Kandungan fosfor putih kemungkinan akan tetap ada di tanah yang berair

Abousari mengatakan, dia khawatir lahan seluas 550 meter persegi miliknya akan terbuang sia-sia. Sistem irigasi sprinkler miliknya juga hancur akibat bom, sehingga total kerugiannya mencapai 4 ribu dolar AS (sekitar Rp61,9 juta).

“Jika lahanmu rusak, kamu tidak bisa bekerja lagi. Apa yang akan kamu lakukan? Kami bukan daerah maju, kami hanya mengandalkan upah harian," ujarnya.

Petani tersebut mengatakan, dia telah mengirimkan sampel tanah yang terkena fosfor putih ke laboratorium untuk mengetahui apakah tanah tersebut beracun.

Dilansir The National, Abbas Baalbaki, seorang peneliti lingkungan di American University of Beirut, mengatakan dampak lingkungan jangka panjang dan pendek dari amunisi fosfor putih itu belum diteliti karena tingginya toksisitas dan larangannya.

“Angkatan Darat AS melakukan penelitian pada tahun 1980-an di area di mana mereka menggunakan WP (fosfor putih) untuk pelatihan, dan mereka menemukan bahwa kandungan WP mungkin tetap berada di tanah yang berair, seperti rawa dan lahan basah,” kata Baalbaki.

Baca Juga: Keluarga Kena Bom Israel, Jurnalis Lebanon: Saya Lihat Mereka Terbakar

2. Petani pesimis pemerintah akan membantu

Fosfor putih merupakan bahan kimia beracun yang dapat menyebabkan kerusakan pernapasan dan kegagalan organ apabila terhirup. Bahan ini juga bisa mengakibatkan luka bakar parah jika bersentuhan dengan kulit.

Kelompok hak asasi manusia telah menyerukan penyelidikan internasional terhadap penggunaan fosfor putih oleh Israel, namun Tel Aviv membantah telah menggunakan senjata kimia itu terhadap warga sipil

Di Lebanon yang kini dilanda krisis, para petani pesimis pemerintah akan membantu mereka.

“Di Lebanon, tidak ada kompensasi, tidak ada bantuan, tidak ada seorang pun dari pemerintah yang datang membantu kami,” kata Abdallah Gharib, Wali Kota Dhayra.

3. Para petani disarankan untuk mencuci buah

Di Wazzani, kota perbatasan lainnya, seorang petani mengatakan bahwa mereka yang kembali ke desa selama gencatan senjata tidak dapat pergi ke lahan mereka akibat adanya granat yang tidak meledak. Alhasil, mereka terpaksa menunggu tentara datang untuk menyingkirkan benda-benda tersebut.

Menurut Ketua Serikat Petani di Lebanon selatan Mohamed Husseini, Kementerian Pertanian telah mengeluarkan rekomendasi bagi para petani yang terdampak, di antaranya mencuci buah-buahan apabila terkena fosfor putih.

“Zaitun, semua buah di pohonnya, akan beracun kecuali dicuci dengan baik. Mereka yang membeli dari pasar juga harus melakukan tindakan pencegahan di rumah, seperti menggunakan cuka untuk membersihkan sayuran,” kata Husseini.

Para petani juga disarankan untuk berkoordinasi dengan Tentara Lebanon dan memberi tahu mereka jika menemukan benda mencurigakan.

Husseini menambahkan, wilayah di Lebanon selatan juga terdampak parah selama perang 2006.

“Ini bukan hanya tentang membunuh para pejuang, ini tentang menyebabkan kerusakan jangka panjang yang mendorong warga sipil untuk mengungsi," kata dia.

Baca Juga: Nelayan Lebanon Tidak Bisa Melaut akibat Pertempuran Israel-Hizbullah

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya