Topan Koinu Landa Taiwan, 1 Orang Tewas dan 300 Lebih Terluka

Beberapa kota umumkan hari libur kantor dan sekolah

Jakarta, IDN Times - Topan Koinu yang melanda wilayah Taiwan selatan, pada Kamis (5/10/2023), menewaskan satu orang dan melukai 304 lainnya. Hujan lebat dan angin kencang juga memaksa jutaan orang di berbagai kota tidak dapat pergi bekerja dan ke sekolah.

Menurut Tropical Storm Risk, Koinu mendarat di semenanjung Hengchun Taiwan dengan kecepatan angin hingga 252 kilometer per jam, namun melemah saat melintasi Selat Taiwan dan menuju provinsi Guangdong, China. Koinu sendiri berarti anak anjing dalam bahasa Jepang.

1. Hujan lebat diperkirakan terus berlanjut hingga Jumat

Dilansir Reuters, hujan terberat terjadi di wilayah pegunungan Pingtung di selatan serta di wilayah pesisir timur Taitung dan Hualien. Namun, topan juga berdampak pada kota pelabuhan utama di selatan, Kaohsiung.

Sebagian besar kota dan kabupaten pada Kamis mengumumkan hari libur kantor dan sekolah untuk mengantisipasi dampak Koinu. Sementara itu, Taipei, yang merupakan pusat pasar keuangan tidak terpengaruh dan tetap beroperasi seperti biasa.

Hujan lebat diperkirakan akan terus berlanjut hingga Jumat (6/10/2023), dengan sebagian besar terjadi di bagian selatan dan timur pulau itu.

Sejauh ini, pemadam kebakaran Taiwan melaporkan satu kematian akibat terkena pecahan kaca di pusat kota Taichung, dan 304 orang terluka di seluruh pulau. Topan juga menyebabkan beberapa kerusakan pada bangunan dan menumbangkan pepohonan.

Baca Juga: Inggris, Kanada dan Taiwan Mengkritik Junta Myanmar Terkait Pemilu

2. Warga stok makanan jauh-jauh hari

Sementara itu, warga yang tinggal di Taitung telah menimbun makanan sebelum topan terjadi.

“Kami tinggal di pegunungan dan harus berkendara agak jauh untuk sampai ke sini. Itu sebabnya kami pikir sebaiknya kami menyimpan persediaan untuk berjaga-jaga,” kata Meng Xin, dikutip Alarabiya News.

Jalan-jalan tampak sepi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, sementara angin kencang merobohkan rambu-rambu jalan dan merobek atap logam.

Koinu terjadi sekitar sebulan setelah Taiwan dilanda Topan Haiku, yang memaksa hampir 8 ribu orang mengungsi dari rumah mereka. Para ahli mengatakan perubahan iklim telah membuat jalur badai tropis lebih sulit diperkirakan dan meningkatkan intensitasnya.

3. Sejumlah penerbangan dibatalkan

Kerusakan yang lebih besar dilaporkan terjadi di Pulau Anggrek di lepas pantai Taitung, yang dihuni sekitar lima ribu orang. Dalam gambar-gambar yang beredar di media sosial, tampak mobil-mobil terlempar dari jalan raya, perahu nelayan tenggelam di pelabuhan, dan jendela sekolah pecah.

Kantor Berita Pusat resmi Taiwan mengatakan, stasiun pelacak cuaca di Pulau Anggrek mencatat angin terkuat di Taiwan dalam 126 tahun terakhir ketika topan melanda wilayah tersebut.

Dua maskapai penerbangan domestik utama Taiwan, UNI Air dan Mandarin Airlines, dilaporkan telah membatalkan sebagian besar penerbangan mereka pada Kamis. Selain itu, layanan feri ke pulau-pulau terpencil juga dihentikan.

Kementerian Transportasi mengatakan sebanyak 46 penerbangan internasional dibatalkan, namun kereta api berkecepatan tinggi yang menghubungkan Taiwan utara dan selatan tidak terpengaruh.

Baca Juga: Taiwan Lobi Australia untuk Gabung Pakta Perdagangan Trans-Pasifik 

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya