Turis Arab Diduga Tewas karena Melindas Ranjau ISIS di Irak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Irak pada Selasa (26/12/2023) menemukan mayat dua turis yang dilaporkan hilang saat berburu di daerah gurun. Keduanya adalah warga negara Kuwait dan Arab Saudi yang berdomisili di Kuwait
Dalam sebuah pernyataan, militer Irak mengatakan bahwa mereka tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi tak sengaja melindas bahan peledak yang ditinggalkan oleh ISIS, dilansir Reuters.
1. Kedua turis diduga diculik ISIS
Warga Arab Saudi, Anwar al-Dhafiri, dan warga Kuwait, Faisal al-Mutairi, dilaporkan hilang baru-baru ini di provinsi Anbar, Irak. Wilayah gurun tersebut diketahui merupakan tempat persembunyian kelompok ISIS yang masih aktif.
Pada Senin (25/12/2023), pejabat keamanan Irak mengatakan bahwa mereka telah melancarkan operasi pencarian terhadap kedua turis tersebut. Menurut seorang pejabat senior, penyelidikan awal menunjukkan orang bersenjata tak dikenal mencoba menculik mereka.
Keduanya dilaporkan memasuki Irak dengan visa turis dan tidak memiliki izin berburu.
Baca Juga: Serangan Udara Israel di Suriah Tewaskan Jenderal Militer Iran
2. Kuwait akan terus berkomunikasi dengan Irak
Editor’s picks
Kantor media keamanan Irak mengatakan bahwa al-Dhafiri dan al-Mutairi berada di daerah gurun terpencil, ketika mobil mereka melindas alat peledak tua peninggalan ISIS dan terbakar.
Namun, belum jelas bagaimana ledakan tersebut terjadi, dan apakah keduanya juga sempat berada di tangan penculik saat tragedi itu terjadi.
Menteri Luar Negeri Kuwait, Salem Abdul Al-Jaber Al-Sabah, mengatakan bahwa negaranya akan terus berkomunikasi dengan Irak untuk menyelidiki kasus ini. Ia juga memuji otoritas Irak atas upayanya menemukan kedua turis tersebut secepat mungkin.
3. Butuh waktu puluhan tahun untuk bersihkan alat peledak yang tersisa di Irak dan Suriah
Pada 2014, ISIS menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan Irak, di mana mereka menerapkan sejumlah aturan yang sangat brutal. Kekuasaan kelompok tersebut di Irak dan Suriah kemudian dihancurkan oleh serangan yang didukung AS selama bertahun-tahun. Meski begitu, mereka tetap tidak berhenti melancarkan serangan yang telah menewaskan sejumlah warga sipil di kedua negara.
Para pejabat PBB mengatakan, perlu waktu puluhan tahun untuk membersihkan semua ranjau dan alat peledak yang tersisa di Irak dan Suriah setelah konflik.
Irak sendiri adalah destinasi berburu yang populer bagi wisatawan Teluk. Pada Desember 2015, puluhan militan menyerbu kamp pemburu elang di daerah gurun terpencil di provinsi Samawah, dam menculik puluhan turis Qatar, dilansir Associated Press.
Baca Juga: Iran Bantah Serang Kapal Tanker Afiliasi Israel di Laut India
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.