Ukraina Kalahkan Rusia di Pengadilan soal Artefak Kuno Scythia  

Barang yang semula di Krimea akan jadi milik Ukraina

Jakarta, IDN Times - Museum Ukraina mengatakan artefak kuno Scythia dari museum di Krimea, yang diduduki Rusia, telah dikembalikan ke Ukraina setelah disimpan selama hampir 10 tahun di Belanda.

“Setelah hampir 10 tahun sidang pengadilan, artefak dari empat museum Krimea yang dipresentasikan pada pameran 'Krimea: emas dan rahasia Laut Hitam' di Amsterdam telah dikembalikan ke Ukraina. Museum Allard Pierson menyerahkannya ke Museum Nasional Sejarah Ukraina,” kata museum nasional Ukraina pada Senin (27/11/2023), dikutip Reuters.

1. Artefak dikirimkan dari Belanda pada Minggu

Museum Allard Pierson mengatakan, artefak tersebut telah dikembalikan ke Kiev pada Minggu (26/11/2023).

“Ini adalah kasus khusus, di mana warisan budaya menjadi korban perkembangan geopolitik. Kami senang bahwa kejelasan telah muncul dan kini mereka telah dikembalikan,” kata Direktur Allard Pierson, Els van der Plas.

Layanan bea cukai Ukraina pada Senin melaporkan, sebuah truk yang membawa 2.694 kilogram artefak memasuki kompleks biara Kyiv-Pechersk Lavra yang berusia 980 tahun, di mana proses identifikasi lebih lanjut akan dilakukan.

Baca Juga: Laki-laki Ukraina ke Medan Perang, Perempuan pun Kini Kerja di Tambang

2. Ukraina dan Rusia saling klaim hak milik artefak

Lebih dari seribu artefak, termasuk helm Scythia yang terbuat dari emas murni dan hiasan leher emas, dipinjamkan ke Museum Allard Pierson di Amsterdam, ketika pasukan Rusia mencaplok semenanjung itu pada 2014.

Ukraina maupun museum di wilayah yang dikuasai Moskow itu mengklaim hak kepemilikan artefak tersebut ketika pameran di Amsterdam berakhir.

Kiev menganggap artefak tersebut sebagai bagian dari warisan nasionalnya. Sementara museum mengatakan barang tersebut harus kembali ke Krimea sesuai dengan persyaratan pinjaman.

3. Koleksi akan disimpan di museum nasional Ukraina sampai Krimea bebas

Pada Juni, Mahkamah Agung Belanda memutuskan barang-barang tersebut harus dikembalikan ke Ukraina.

Menteri Kebudayaan Ukraina, Rostyslav Karandieiev, menandatangani perjanjian dengan Fred Virmen selaku Direktur Perpustakaan Universitas Universitas Amsterdam pada November, untuk menyelesaikan pengembalian artefak tersebut, dilansir The Kyiv Independent.

Pihak museum mengatakan, koleksi tersebut akan disimpan di museum nasional Ukraina sampai Krimea dibebaskan.

Baca Juga: Ukraina Sebut Rusia Lancarkan Serangan Drone Terbesar Sejak Invasi

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya