Usai Pelepasan Limbah, Jepang Khawatir Warganya di China Diteror 

Jepang minta China jamin keselamatan warganya

Jakarta, IDN Times - Jepang mendesak China untuk menjamin keselamatan warga negaranya setelah muncul laporan tentang aksi pelemparan batu bata di kedutaan besarnya di Beijing.

“Kami mendesak China untuk segera mengambil tindakan yang tepat, seperti menyerukan warganya untuk bertindak dengan tenang guna mencegah eskalasi situasi, dan mengambil tindakan yang mungkin dilakukan untuk menjamin keselamatan penduduk Jepang dan misi diplomatik kami di China” kata Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi, pada Selasa (29/8/2023) dikutip dari CNA.

Hayashi menambahkan, China semestinya memberikan informasi yang akurat tentang pelepasan limbah Fukushima, alih-alih menimbulkan kekhawatiran kepada masyarakatnya.

Pelepasan limbah radioaktif yang diolah dari PLTN Fukushima ke Samudera Pasifik pada Kamis (24/8/2023) telah membuat China berang. Hal ini mendorong negara Tirai Bambu itu menangguhkan semua impor makanan laut dari Jepang.

Sejak saat itu, Jepang pun mendesak puluhan ribu warganya yang berada di China untuk tidak menonjolkan diri dan meningkatkan keamanan di sekitar sekolah dan kantor kedutaan.

1. Para staf kedutaan Jepang di Beijing mengaku khawatir

Juru bicara kedutaan Jepang di Beijing mengatakan, para staf sangat khawatir dengan aksi pelemparan batu di kantor kedutaan mereka.

“Beberapa orang telah datang ke pintu masuk (kedutaan besar) kami. Mereka melakukan tindakan seperti ini, lalu dibawa pergi oleh polisi bersenjata," kata juru bicara tersebut.

Selain kantor kedutaan, telur dan batu juga dilemparkan ke sekolah-sekolah Jepang di China.

Menanggapi insiden tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menegaskan bahwa Beijing telah melindungi keselamatan warga asing di negaranya.

“Mengabaikan keraguan dan penolakan yang kuat dari komunitas internasional, pemerintah Jepang secara sepihak dan paksa mulai membuang air yang terkontaminasi dari kecelakaan nuklir Fukushima, yang menimbulkan kemarahan besar di antara masyarakat di semua negara,” tutur dia.

“Ini adalah akar permasalahan dari situasi saat ini," tegas Wenbin. 

Baca Juga: Jepang Buang Air Limbah Fukushima ke Laut, Apa Efeknya bagi Kesehatan?

2. Banyak warga Jepang mengaku diusik oleh warga China

Pada Minggu (27/8/2023), Kementerian Luar Negeri Jepang mendesak warganya di China untuk berhati-hati dalam berbicara dan berperilaku. Mereka juga mengimbau warganya untuk tidak berbicara bahasa Jepang terlalu keras.

Penduduk Jepang di China melampiaskan ketakutan mereka di media sosial

"Saya agak takut. Kami harus khawatir anak-anak kami sendiri akan dirugikan oleh sesuatu yang tidak dapat kami kendalikan. Saya tidak tahu harus berpikir apa," cuit Miki, seorang perempuan Jepang yang tinggal di Shanghai di media sosial X.

Berbagai bisnis di Jepang, mulai dari toko roti hingga akuarium, juga dilaporkan telah mendapat panggilan telepon yang berisi kata-kata kasar dan rasis.

3. Jepang akan laporkan China ke WTO soal larangan impor makanan lautnya

Melansir Reuters, Jepang pada Selasa juga mengancam untuk melaporkan China ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), sebagai upaya membatalkan larangan Beijing terhadap semua impor makanan lautnya.

"Jepang akan mengambil tindakan yang diperlukan (terhadap larangan produk akuatik China) berdasarkan berbagai cara termasuk kerangka WTO," kata Hayashi

Secara terpisah, Menteri Keamanan Ekonomi Sanae Takaichi mengatakan, pengaduan ke WTO mungkin menjadi pilihan jika protes ke China melalui jalur diplomatik tidak efektif.

Baru-baru, Jepang melaporkan bahwa hasil pengujian sampel air laut dan ikan di dekat PLTN Fukushima tidak mendeteksi adanya kandungan radioaktif yang dikhawatirkan oleh banyak pihak.

Baca Juga: Terima Telepon Kasar Terkait Limbah Fukushima, Jepang Ngeluh ke China 

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya