Artefak Piramida yang Hilang Malah Ditemukan dalam Kotak Cerutu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Abardeen, IDN Times - Sebuah artefak berusia sekitar 5.000 tahun ditemukan secara tak sengaja dalam sebuah kotak cerutu. Sebelumnya, artefak itu sempat hilang selama 74 tahun. Padahal, artefak ini disebut-sebut amat sangat penting dalam proses pengungkapan sejarah Piramida Besar (Great Pyramid). Kabar penemuan artefak ini pun jadi berita gembira bagi para arkeolog untuk menyulut kembali semangat penelitian mereka terkait Piramida Besar.
1. Artefak potongan kayu hilang selama 74 tahun
Melansir The Guardian, Artefak berupa potongan kayu itu disebut sebagai Relik Dixon lantaran ditemukan oleh Insinyur Waynman Dixon. Penemuan ini terjadi pada tahun 1872 saat ia meneliti barang-barang di dalam Kamar Ratu, Piramida Besar. Selain artefak kayu tersebut, Dixon juga menemukan bola dan kait.
Awalnya Dixon menyerahkan benda bersejarah itu ke berbagai pihak. Bola dan kait disimpan dalam Museum Inggris. Sementara potongan kayu itu diserahkan kepada sebuah universitas pada 1946. Namun kemudian keberadaannya tak bisa dilacak dan dinyatakan hilang.
2. Ditemukan secara tak sengaja dalam kotak cerutu
Editor’s picks
Akhirnya Relix Dixon ini ditemukan secara tak sengaja oleh seorang asisten kurator Universitas Aberdeen, Abeer Eladany. Melansir BBC, saat itu Abeer tengah memeriksa koleksi bagian Asia. Ketika sedang membuka sebuah kotak cerutu, betapa kagetnya ia saat melihat potongan-potongan kayu. Abeer pun segera mengecek data potongan kayu tersebut dalam sistem milik universitas.
Setelah melapor ke pihak universitas, pemeriksaan lebih lanjut terkait artefak tersebut sempat terhalang COVID-19. Hasilnya pun baru diketahui akhir-akhir ini bahwa potongan kayu cedar itu berusia antara 3341-3094 SM, lebih tua dari yang mereka perkirakan.
Baca Juga: 12 Penemuan Menakjubkan dalam Piramida di Berbagai Belahan Dunia
3. Berperan penting dalam penelitian pembanguan Piramida Besar
Kepala museum dan koleksi khusus di University of Aberdeen, Neil Curtis mengatakan bahwa penemuan tersebut adalah berita mengejutkan sekaligus membahagiakan. Meski terlihat sepele, potongan kayu itu dipercaya digunakan dalam pembangunan Piramida Besar. Sebenarnya kayu tersebut berbentuk potongan besar namun pecah menjadi kecil-kecil.
Ia melanjutkan, kayu cedar tersebut diperkirakan berasal dari inti sebuah pohon yang panjang umur. Dulu pohon cukup jarang ada di Mesir sehingga dirawat hingga bertahun-tahun. Kini, Curtis percaya para peneliti akan kembali bersemangat untuk mendalami Relix Dixon dan kaitannya dengan pembangunan Piramida Besar.
Baca Juga: Mengintip Uniknya Piramida Mesir, Ada Kamar Berusia 4.600 Tahun
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.