Potret Presiden China, Xi Jinping (twitter.com/AmbQinGang)
Dalam 12 poin perdamaian oleh China, disebutkan bahwa Rusia dan Ukraina perlu melindungi warga sipil dan saling menghormati kedaulatan negara. Meski begitu, Amerika Serikat (AS) dan NATO menilai upaya China untuk menjadi mediator tidak kredibel. Sebab, Beijing masih menahan diri untuk mengutuk Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, mengatakan kunjungan Xi ke Rusia untuk mempromosikan “perdamaian”. Wenbin menambahkan, kedua pemimpin juga akan bertukar pandangan soal isu-isu regional dan internasional, memperkuat kepercayaan bilateral dan memperdalam kerja sama ekonomi.
"Selama pembicaraan, mereka akan membahas isu-isu topikal tentang pengembangan lebih lanjut hubungan kemitraan komprehensif dan kerja sama strategis antara Rusia dan China, Sejumlah dokumen bilateral penting akan ditandatangani," ujar pernyataan Kremlin, dilansir Deutsche Welle.
Baik China maupun Rusia tidak menyinggung soal perang Ukraina dalam pengumuman masing-masing itu.