Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Xi Jinping Dikabarkan Akan Temui Putin di Rusia Pekan Depan  

Presiden Rusia, Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China, Xi Jinping (kanan) (twitter.com/SpokespersonCHN)

Jakarta, IDN Times - Presiden China Xi Jinping dikabarkan bakal bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Agenda tersebut kemungkinan jadi kunjungan pertamanya sejak Moskow menginvasi Kiev.

Beberapa sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan, Xi akan berkunjung ke Moskow minggu depan. Itu merupakan kunjungan yang lebih awal dari perkiraan untuk menanggapi undangan Putin.

1. Xi Jinping akan berbicara dengan Zelenskyy

Potret Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (instagram.com/zelenskiy_official)

Melansir Reuters pada Senin (13/3/2023), Xi juga dilaporkan akan melakukan pembicaraan pertamanya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy lewat konferensi video.

Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari Kementerian Luar Negeri China maupun Kantor Presiden Ukraina. Sementara, Kremlin menyebut belum ada yang disepakati dengan Beijing soal kunjungan itu.

"Biasanya, pengumuman kunjungan resmi ke luar negeri dikoordinasikan secara sinkron dengan kesepakatan bersama para pihak. Ketika ada kesiapan seperti itu, kami akan memberi tahu Anda," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Kunjungan Xi ke Moskow diprediksi menjadi peristiwa besar bagi Putin. Sebab, Rusia menganggap perang di Ukraina sebagai konflik antara kekuatan gabungan yang bertentangan dengan negara-negara Barat.

Namun, jika kunjungan Xi bertepatan dengan konferensi video dengan Zelenskyy, maka itu akan memicu reaksi Ukraina yang menginginkan China netral dalam perang. 

2. Pertemuan Rusia-China sejak perang dimulai

Sejauh ini, China menolak untuk mengutuk perang tersebut dan menentang Barat atas sanksinya terhadap Rusia. Hal itu dinyatakan lewat proposal perdamaian pada Februari.

Sejak bulan lalu, Amerika Serikat (AS) kerap mengatakan bahwa China sedang mempertimbangkan memasok senjata ke Rusia, yang kemudian dibantah oleh Beijing.

Pada Februari 2022, beberapa minggu sebelum Rusia menginvasi Ukraina, Beijing dan Moskow mengatakan telah mencapai kemitraan “tanpa batas”. 

Diplomat top China berkunjung ke Moskow ketika Barat memperingati 1 tahun invasi Rusia ke Ukraina. Dalam peringatan itu, Presiden AS Joe Biden juga berkunjung ke Kiev.

3. Situasi terkini perang Rusia-Ukraina

Ilustrasi tentara Ukraina (twitter.com/DefenceU)

Di medan perang, Ukraina dan Rusia menghadapi pertempuran sengit di Bakhmut. Pertempuran itu melibatkan ratusan ribu tentara cadangan dan pasukan yang baru wajib militer.

Minggu lalu, Kiev memutuskan untuk tetap mempertahankan Bakhmut daripada mundur. Sementara pasukan Rusia, yang dipimpin oleh tentara Wagner, mengatakan telah merebut bagian timur kota. Namun, Wagner sejauh ini gagal mengepung wilayah tersebut.

"Semua upaya musuh untuk merebut kota itu dihalau oleh artileri, tank, dan senjata lainnya," kata Jenderal Ukraina Oleksandr Syrskyi, komandan pasukan darat.

Pada Minggu, pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin mengatakan bahwa situasi di Bakmut sangat sulit dihadapi.

"Semakin dekat kita ke pusat kota, semakin sulit pertempuran. Orang Ukraina mengerahkan cadangan yang tak ada habisnya. Tapi kita maju dan kita akan maju," kata Prigozhin, dilansir US News.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us