Tentara Angkatan Bersenjata Ukraina mengendarai kendaraan peluncur roket otomatis saat berlatih di wilayah Kherson, Ukraina, dalam foto handout yang dirilis pada Selasa (1/2/2022). ANTARA FOTO/Ukrainian Armed Forces Press Service/Handout via REUTERS/FOC.
Presiden Lithuania Gitanas Nauseda mengatakan bahwa pihaknya harus melintasi garis merah demi membantu militer Ukraina. Dia menyebut keputusan itu sangat penting untuk memenangkan pertempuran melawan agresor Rusia.
Sebelumnya, Badan Intelijen Lithuania menyampaikan bahwa Rusia masih punya sumber daya yang cukup untuk melanjutkan peperangan hingga dua tahun ke depan. Ketiga negara Baltik juga masih menganggap Rusia sebagai ancaman terbesarnya.
Nauseda mereferensikan bahwa garis merah yang dimaksud seperti Jerman yang akhirnya bersedia memberikan bantuan tank Leopard ke Ukraina. Padahal, Jerman sebelumnya hanya bersedia menyumbangkan helm dan rompi anti-peluru ke Ukraina.
Ia menambahkan, keputusan sekutu Barat untuk menyuplai tank ke Ukraina membutuhkan waktu berminggu-minggu. Ia menyebut lambannya keputusan Barat itu harus dibayar mahal.