Gokil! Presiden Venezuela Janji Ekspor Minyak ke Seluruh Dunia

Pernyataan di atas diungkapkan ketika Maduro menyambut Sekretatis Jenderal OPEC, Haitham al-Ghais, yang berkunjung ke Venezuela pada Rabu. Lewat kesempatan itu, ia mengungkapkan kesediaannya untuk menyuplai migas dengan OPEC+. 

"Venezuela sudah siap dan mempersiapkan perannya dalam memenuhi suplai pasar migasyang dibutuhkan ekonomi dunia sesuai dalam koordinasi OPEC+," tutur Maduro, dikutip La Prensa Latina.

Tak lupa, ia menambahkan bahwa negaranya siap meningkatkan produk-produk olahan minyak bumi dan pupuk kepada negara di seluruh dunia. 

"Venezuela menawarkan pupuk berkualitas kepada saudara-saudara kami di seluruh dunia, untuk Kolombia, Peru, Republik Dominika, dan semua negara di dunia yang ingin mendapatkan pupuk berkualitas dengan harga terjangkau," sambungnya. 

Kedatangan Al-Ghais ke Caracas menjadi kunjungan perdananya setelah terpilih pada Januari lalu. Pada lawatannya ke kantor pusat PDSVA, pemimpin asal Kuwait itu menyanjung sosok Simon Bolivar dan Hugo Chaves. 

Pasalnya, Chaves dianggap sebagai tokoh yang berhasil menyelamatkan OPEC ketika menghadapi masa-masa krisis dan peninggalannya tetap hidup di institusi tersebut. Ia juga mengatakan bahwa Venezuela telah menjadi bagian penting dari mengefisiensi pasar minyak bumi, dilaporkan Prensa Latina.

Tak ketinggalan, Al-Ghais menyampaikan simpati atas kesulitan yang dihadapi Venezuela di tengah pandemik COVID-19 dan sanksi sepihak kepada negara itu.

"Di bawah kepemimpinan Presiden Nicolas Maduro dan Menteri Perminyakan Tareck El Aissami, rakyat menunjukkan ketabahan yang luar biasa dan antusias yang besar," katanya.

Sementara itu, El Aissami mengungkapkan bahwa negaranya ingin mempromosikan dialog mendalam terkait masalah minyak untuk menstabilkan harga hidrokarbon di seluruh dunia, dan menekankan bahwa OPEC telah menjadi benteng dari pasar minyak dunia. 

Kementerian Dalam Negeri AS pada Kamis (15/9/2022) kembali mengancam Maduro soal lanjutan sanksi. Tekanan itu diberikan apabila Maduro tidak bersedia melanjutkan dialog dengan oposisi yang dipimpin Juan Guaido untuk menyelesaikan masalah di negaranya. 

"Nicolas Maduro melakukan kesalahan besar apabila ia berpikir bahwa kesabaran kami tidak terbatas dan taktik lambat dari kami tidak akan berdampak besar terhadap pemerintahannya," papar Brian Nichols, Asisten Sekretaris Negara Urusan Belahan Bumi Barat, dilansir Reuters.

"Kami siap menjatuhkan kembali sanksi dan siap melancarkan kebijakan komprehensif apabila dialog tidak diperbarui dan menghasilkan progres baru," tambahnya. 

Senator Bon Menendez juga membeberkan bahwa Venezuela tengah jatuh dalam krisis yang lebih dalam dengan maraknya penyelundupan narkoba dan korupsi. 

"Sejauh yang saya pelajari, Maduro tidak membuat langkah konkret dalam melakukan negosiasi di Mexico City. Bahkan, ia sudah mengubah negara itu menjadi narco state dengan membangun warisannya dan tidak ada langkah apapun," papar Menendez.