Jakarta, IDN Times - Khalil al-Hayya, wakil kepala biro politik Hamas di Gaza, mengatakan bahwa tidak ada gunanya melanjutkan negosiasi dengan Israel selama genosida dan blokade di Gaza masih berlangsung. Ia menuduh Israel menarik diri dari perundingan gencatan senjata terbaru demi mengulur waktu dan memperparah perang.
“Tidak ada gunanya melanjutkan negosiasi di tengah pengepungan, genosida, dan kelaparan yang menimpa anak-anak dan perempuan kami di Jalur Gaza,” kata Hayya dalam sebuah video pada Minggu (27/7/2025).
Ia menambahkan bahwa masuknya makanan dan obat-obatan ke Gaza merupakan wujud nyata dari keseriusan untuk melanjutkan negosiasi.
Pejabat tersebut menerangkan bahwa telah terjadi kemajuan yang signifikan dalam putaran terakhir negosiasi di Qatar, dan Hamas telah menyetujui sejumlah elemen penting yang diajukan oleh para mediator. Namun, Israel tiba-tiba menarik diri dari perundingan dan menunjukkan keberpihakannya terhadap utusan Amerika Serikat (AS), Steve Witkoff, yang menganggap respons Hamas untuk mengakhiri perang tidak cukup serius.
“Penarikan pihak pendudukan dari putaran perundingan merupakan langkah yang terang-terangan bertujuan untuk mengulur waktu dan memperparah genosida,” ujar Hayya, dikutip dari Middle East Eye.