Jakarta, IDN Times – Seorang pejabat senior Hamas mengatakan pada Kamis (2/10/2025) bahwa kelompoknya akan segera memberikan respons terhadap rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk mengakhiri perang Gaza yang sudah berlangsung hampir dua tahun. Anggota biro politik Hamas, Mohammed Nazzal, menuturkan kepada stasiun televisi Al Jazeera di Doha bahwa usulan tersebut sedang ditelaah dengan serius meski banyak keberatan muncul.
“Kami tidak menangani [rencana tersebut] dengan logika bahwa waktu adalah pedang yang diarahkan ke leher kami,” kata Nazzal. Hamas menilai ada banyak poin yang masih bermasalah meski rencana itu sudah diumumkan Gedung Putih.
Dilansir dari Anadolu Agency, pada 29 September 2025, Gedung Putih merilis rencana 20 poin yang mencakup gencatan senjata segera, rekonstruksi Gaza, dan penataan ulang politik serta keamanan wilayah. Proposal itu juga memuat pembebasan seluruh tawanan Israel yang ditahan Hamas dalam waktu 72 jam setelah persetujuan, dengan imbalan ratusan tahanan Palestina dibebaskan dari penjara Israel.