Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Terbitkan Jaminan Keamanan Qatar usai Serangan Israel

Donald Trump. (instagram.com/realdonaldtrump)
Donald Trump. (instagram.com/realdonaldtrump)
Intinya sih...
  • Qatar mengecam serangan Israel sebagai pengecut dan pengkhianat
  • AS menjaga hubungan baik dengan Qatar sambil tetap mendukung Israel
  • Trump menyatakan kekecewaannya terhadap serangan, sementara Qatar berjanji akan membalas tindakan Israel
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menandatangani perintah eksekutif yang berisi jaminan keamanan untuk Qatar. Langkah itu diambil setelah serangan udara Israel menghantam Doha bulan lalu, menewaskan anggota Hamas dan seorang petugas keamanan Qatar. Israel menyebut target serangan adalah pemimpin Hamas yang sedang membahas proposal gencatan senjata AS di Gaza.

Pada Senin (29/9/2025), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, meminta maaf atas kematian warga Qatar. Permintaan itu disampaikan melalui panggilan telepon dengan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, dalam forum yang juga dihadiri Trump di Gedung Putih. Pada hari yang sama, Trump meneken perintah eksekutif tersebut berbarengan dengan kunjungan Netanyahu ke Washington.

1. Respons Qatar dan upaya diplomasi AS

Setelah serangan udara di Doha pada 9 September, Qatar melabeli tindakan Israel sebagai pengecut dan pengkhianat. Washington mencoba meredakan ketegangan dengan menjaga hubungan baik dengan Qatar sekaligus tetap menunjukkan dukungan pada Israel. Situasi ini membuat AS berada dalam posisi diplomatik yang sulit.

Dilansir dari The Hill, Trump sendiri menyatakan kekecewaannya terhadap serangan itu. Di sisi lain, Perdana Menteri Qatar berjanji akan membalas tindakan Israel. Beberapa hari kemudian, Trump bertemu dengan pemimpin Qatar di New York untuk membicarakan kondisi tersebut. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyusul ke Doha seminggu setelah serangan.

“Saya menegaskan kembali kemitraan keamanan AS-Qatar yang langgeng dan komitmen bersama kami untuk kawasan yang lebih aman dan stabil,” tulisnya di X.

Dilansir dari Al Jazeera, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengatakan bahwa negaranya bertekad mempertahankan kedaulatan dan akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah serangan serupa terulang.

2. Isi perintah eksekutif dan dampaknya

Pada 19 Maret 2016, Donald Trump mengadakan rapat umum di Fountain Park, Fountain Hills, Arizona. (Gage Skidmore, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)
Pada 19 Maret 2016, Donald Trump mengadakan rapat umum di Fountain Park, Fountain Hills, Arizona. (Gage Skidmore, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Trump menuliskan dalam perintahnya bahwa AS dan Qatar terikat oleh kerja sama yang erat, kepentingan bersama, serta hubungan dekat antara angkatan bersenjata kedua negara. Ia juga menyebut Qatar sebagai sekutu setia dalam upaya mengejar perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran. Dalam dokumen itu ditegaskan bahwa kebijakan AS adalah menjamin keamanan dan integritas teritorial Qatar dari ancaman luar.

Dilansir dari Politico, perintah tersebut menyatakan bahwa AS akan menganggap serangan terhadap Qatar sebagai ancaman bagi keamanan Amerika. Jika terjadi, Washington akan mengambil semua tindakan yang sah dan sesuai, termasuk diplomatik, ekonomi, dan jika perlu, militer untuk membela kepentingan AS dan Qatar serta memulihkan perdamaian dan stabilitas. Formulasi ini dipandang banyak pihak menyerupai Pasal V NATO.

Langkah Trump dipandang tidak lazim karena kebijakan jaminan keamanan sepihak biasanya memerlukan persetujuan Senat. Meski demikian, perintah itu memberi keleluasaan bagi presiden menentukan respons terhadap serangan pada Qatar. Praktik serupa pernah dilakukan Barack Obama saat membuat kesepakatan nuklir Iran pada 2015 tanpa dukungan Senat, sehingga keputusan terakhir tetap berada di tangan presiden.

3. Peran Qatar bagi AS di kawasan

Qatar Airways, A7-AHY, Airbus A320-232 (Anna Zvereva from Tallinn, Estonia, Creative Commons Attribution-Share Alike 2.0 Generic license, via Wikimedia Commons)
Qatar Airways, A7-AHY, Airbus A320-232 (Anna Zvereva from Tallinn, Estonia, Creative Commons Attribution-Share Alike 2.0 Generic license, via Wikimedia Commons)

Qatar selama ini menjadi tuan rumah Pangkalan Udara Al Udeid, markas utama Komando Sentral AS di Timur Tengah. Status Qatar sebagai sekutu utama non-NATO diberikan pada 2022 oleh eks Presiden AS, Joe Biden, setelah negara itu membantu proses penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Status tersebut memperkuat posisi Qatar dalam hubungan militer dengan Washington.

Qatar juga menjadi salah satu tujuan kunjungan luar negeri pertama Trump pada periode keduanya. Tidak lama setelah kunjungan itu, Qatar menghadiahkan pesawat Boeing 747 senilai 400 juta dolar AS (setara Rp6,6 triliun) yang kini sedang dipersiapkan Pentagon sebagai Air Force One baru. Hadiah ini menunjukkan eratnya hubungan simbolis antara kedua negara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Perdana Gelar Rapat Khusus, Puan Pamer Kinerja DPR Selama 2024-2025

02 Okt 2025, 11:22 WIBNews