Jakarta, IDN Times – Hamas menolak klaim bahwa mereka telah menyepakati penyerahan senjata dalam pembicaraan gencatan senjata dengan Israel. Kelompok bersenjata Palestina yang menguasai Gaza sejak 2007 itu menyebut perlawanan terhadap pendudukan Israel adalah hak yang tidak bisa dicabut. Mereka menyebut perjuangan itu tetap sah hingga seluruh hak nasional Palestina dipulihkan.
Dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (2/8/2025), Hamas menyatakan bahwa salah satu hak utama yang diperjuangkan adalah pembentukan negara Palestina yang berdaulat penuh dengan Yerusalem sebagai ibu kota. Penegasan ini muncul sebagai respons terhadap pernyataan utusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk Timur Tengah, Steve Witkoff. Dalam rekaman yang dikutip Haaretz, Witkoff menyebut Hamas siap untuk didemiliterisasi.
Israel menjadikan perlucutan senjata Hamas sebagai syarat utama dalam setiap perjanjian damai. Sikap ini membuat negosiasi berjalan alot dan memperpanjang ketegangan yang telah berlangsung lama.