Hilangnya Putri Sheikha Latifa di Dubai Masih Jadi Misteri
Dubai, IDN Times - Human Rights Watch mendesak pemerintah Dubai untuk mengungkapkan keberadaan putri yang hilang. Diwartakan oleh BBC, Sky News dan Daily Beast, Sheikha Latifa, putri dari penguasa Uni Emirat Arab pada bulan Maret lalu mencoba melarikan diri ke luar negeri, untuk menjalani kehidupan yang lebih bebas.
1. Sang putri mencoba untuk melarikan diri
Para saksi mengaku kapal pesiar mewah yang dia tumpangi dicegat di India, dan dia dikembalikan ke Dubai. Namun Putri Sheikha Latifa tidak terlihat lagi sejak itu. Otoritas Dubai mengatakan mereka tidak bisa berkomentar karena alasan hukum.
Berdasarkan laporan, Sheikha Latifa, putri dari Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum tertangkap ketika sedang melarikan diri dari negaranya.
2. Ada bantuan dari mata-mata Prancis dan instruktur bela diri Finlandia
Dilansir dari penyelidikan BBC Newsnight yang disiarkan Jumat, mengatakan bahwa sang putri telah mendapat bantuan dari mata-mata Prancis, Hervé Jaubert dan seorang instruktur seni bela diri Finlandia, Tiina Johanna Jauhiainen.
Putri Sheikha Latifa dan Ms Jauhiainen menyelinap ke negara tetangga, Oman sebelum naik perahu kecil untuk menemui Mr Jaubert di atas kapalnya.
Pada hari Sabtu, Human Rights Watch mengatakan otoritas Dubai perlu menunjukkan lokasi Putri Sheikha Latifa dan memperjelas status hukumnya.
Kata kelompok kampanye dalam sebuah pernyataan, kegagalan untuk mengungkap keberadaan dan status sang putri bisa menjadi memenuhi syarat sebagai penghilangan paksa.
3. Putri Sheikha Latifa ingin bebas dari aturan keluarganya
Putri Sheikha Latifa yang memberitahu teman-temannya bahwa dia ingin melarikan diri dari larangan yang diberlakukan oleh keluarganya, belum terlihat atau terdengar lagi selama dua bulan. Sehingga menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keselamatan dan kesejahteraannya.
Detained in Dubai, sebuah kelompok yang berbasis di Inggris mengatakan Sheikha Latifa dicegat pada 4 Maret kurang dari 80 km di lepas pantai India.
Otoritas Dubai mengatakan kepada BBC, bahwa mereka yang membuat klaim tentang kepergian sang putri memiliki catatan aktivitas kriminal.