Jakarta, IDN Times - Tentara Irlandia yang bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB, Sean Rooney, tewas saat konvoi patrolinya diserang di Lebanon pada 14 Desember. Pada Selasa (27/12/2022), pejabat Lebanon mengatakan telah menangkap tersangka pembunuhan itu.
Penangkapan itu merupakan koordinasi tentara Lebanon dengan kelompok militan bersenjata Hizbullah yang disebut-sebut didukung kuat oleh Iran. Tersangka merupakan pendukung Hizbullah, tapi bukan bagian anggota dari kelompok itu.
Kendaraan lapis baja milik misi penjaga perdamaian PBB diserang pada 14 Desember. Kovoi pasukan perdamaian itu sedang melakukan perjalanan menuju Beirut. Seorang tentara Irlandia tewas.
Tersangka utama aksi pembunuhan pasukan perdamaian itu ditangkap dan diserahkan oleh Hizbullah kepada tentara Lebanon.
"Penembak utama telah ditangkap oleh pasukan keamanan setelah Hizbullah menyerahkannya beberapa jam yang lalu," kata sumber keamanan yang berbicara dengan anonim, dikutip BBC.
Lokasi konvoi pasukan perdamaian PBB yang diserang merupakan desa kubu pendukung kelompok Hizbullah. Saat ini, investigasi terpisah atas insiden itu sedang dilakukan oleh Pasukan PBB Lebanon (UNIFIL), otoritas Lebanon, dan Pasukan Pertahanan Irlandia.
Tentara Lebanon menangkap tiga orang yang terkait dengan serangan kepada pasukan PBB. Namun, dua orang disebut tidak terlibat dalam pembunuhan itu sehingga dibebaskan.
Juru bicara Hizbullah, Rana Sahili, mengatakan penangkapan itu dilakukan atas kerja sama dengan kelompoknya.
Dilansir Associated Press, Sahili mengatakan Hizbullah tidak terlibat dalam serangan dan bahwa tersangka utama bukan anggota kelompok tersebut.
Otoritas berwenang Lebanon tidak mengidentifikasi tersangka, atau memberikan rincian yang menjelaskan tentang pelaku serangan yang juga membuat beberapa tentara Irlandia lainnya mengalami luka-luka. Satu orang tentara Irlandia disebut dalam kondisi kritis dalam insiden tersebut.
Ada empat tentara Irlandia yang terluka dalam serangan yang menyasar konvoi dengan delapan orang. Sean Rooney tewas dan tiga rekannya terluka. Mereka diserang di dekat desa al-Aqbiya di bagian selatan Lebanon.
Serangan tersebut, menurut Al Jazeera, merupakan serangan fatal pertama terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon sejak 2015. Konflik antara pasukan perdamaian dengan militan Lebanon sangat jarang terjadi.
Dalam pengakuannya, Hizbullah mengatakan itu merupakan insiden yang tak disengaja dan pelaku merupakan loyalis Hizbullah.
Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Irlandia, Simon Coveney, pada 16 Desember mengatakan, dia tidak menerima jaminan bahwa Hizbulah tidak terlibat. Dia berjanji bakal menyelesaikan investigasi untuk mengungkap kebenaran sepenuhnya dari insiden itu.