Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Taiwan (unsplash.com/Roméo A.)

Jakarta, IDN Times - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menegaskan komitmennya untuk mempertahankan status quo perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Hal ini disampaikan Ing-wen pada Sabtu (20/5/2023), di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.

“Dalam menghadapi serangan sipil dan ancaman militer China, rakyat Taiwan bersikap tenang dan tidak agresif, rasional dan tidak provokatif,” katanya saat berpidato di kantor kepresidenan di Taipei, memperingati tahun ketujuh masa jabatannya, dikutip dari Reuters.

"Perang bukanlah suatu pilihan, dan tidak ada pihak yang dapat mengubah status quo secara sepihak dengan cara yang tidak damai," tambahnya.

1. Tsai bersikukuh Taiwan tidak akan tunduk pada China

Tsai juga menegaskan Taiwan tidak akan memprovokasi maupun tunduk pada tekanan China. Dia mengatakan selama masa jabatannya, rakyat Taiwan telah menunjukkan tekad untuk mempertahankan diri kepada dunia.

"Meskipun Taiwan dikelilingi oleh risiko, itu sama sekali bukan berarti kami pembuat risiko. Kami adalah manajer risiko yang bertanggung jawab dan Taiwan akan berdiri bersama dengan negara-negara demokrasi dan komunitas di seluruh dunia untuk bersama-sama meredakan risiko tersebut," kata Tsai.

Mengutip Channel News Asia, pemerintah China telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik sejak Tsai menjabat pada 2016. Negeri Tirai Bambu yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya itu, memaksa pulau tersebut menerima kedaulatan One China Policy.

Beijing telah menolak seruan untuk melakukan dialog dari Tsai karena menganggapnya sebagai separatis. Sementara itu, Tsai telah berulang kali berjanji untuk membela kebebasan dan demokrasi Taiwan.

2. Negara G7 sepakat untuk cari penyelesaian damai antara China-Taiwan

Editorial Team

Tonton lebih seru di