Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Latihan Militer Taiwan Akan Fokus Lawan Blokade China 

Ilustrasi tentara (unsplash.com/Bao Menglong)
Ilustrasi tentara (unsplash.com/Bao Menglong)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan latihan militer tahun ini akan berfokus melawan blokade di kepulauan itu dan menjaga kemampuan tempur pasukan. Hal itu diumumkan pada Rabu (26/4/2023), setelah China mengakhiri simulasi perang di sekitar pulau Taipei.

Sebagai informasi, China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Dalam tiga tahun terakhir, Beijing berupaya menegakkan klaimnya dengan menggelar latihan militer di sekitar kepulauan tersebut.

1. Latihan militer Taiwan tahun ini dimulai pada 15-19 Mei dan 24-28 Juli

Ilustrasi tentara (unsplash.com/Filip Andrejevic)
Ilustrasi tentara (unsplash.com/Filip Andrejevic)

Melansir Reuters, Kementerian Pertahanan Taiwan menjelaskan, latihan tahunan Han Kuang terbagi menjadi dua bagian. Adaupun latihan meja dimulai pada 15-19 Mei, sementara latihan tembakan langsung nantinya digelar pada 24-28 Juli. Fokusnya adalah pada "pelestarian" pasukan tempur dan "intersepsi maritim".

Kementerian menambahkan, latihan itu akan mencakup penggunaan bandara sipil, penyebaran aset udara, dan menyamarkan pasukan di darat.

Lebih lanjut, elemen angkatan laut akan mengintegrasikan pasukan laut, udara dan darat untuk menyerang pasukan musuh dan kapal serbu amfibi. Itu juga ditujukan untuk melindungi jalur laut dan melawan upaya blokade. 

Sebelumnya, China mengatakan tak segan menggunakan kekerasan demi merebut Taiwan. Namun begitu, Taipei masih bersumpah mempertahankan kebebasan dan demokrasinya serta menolak klaim Beijing.

2. Angkatan Laut China pamerkan kekuatan maritimnya

Ilustrasi kapal (pixabay.com/David Mark)
Ilustrasi kapal (pixabay.com/David Mark)

Pekan lalu, Angkatan Laut China merilis video soal peringatan hari ulang tahun ke-74. Pihaknya memamerkan kekuatan kapal induk Shandong dan beberapa kapal serbu amfibi terbaru, yang menggelar simulasi serangan dan mendarat di suatu tempat di perairan Pasifik Barat. 

"Dibutuhkan angkatan laut yang kuat untuk menjaga kedaulatan negara dan integritas teritorial," kata Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China pada Rabu, menjawab terkait pesan apa yang diberikan video tersebut.

"Otoritas Partai Progresif Demokratik dan pasukan separatis kemerdekaan Taiwan mencoba berkolusi dengan kekuatan eksternal, tetapi tidak ada peluang untuk memecah belah negara," sambung dia, mengacu pada partai yang berkuasa di Taiwan.

3. China disebut gunakan perang kognitif jelang pemilihan presiden Taiwan 2024

Saat ini, Taiwan berupaya meningkatkan kapasitas pertahanannya dengan berinvestasi pada peralatan militer baru, seperti rudal jarak jauh dan pesawat tak berawak. Tak hanya itu, Taipei juga memperpanjang wajib militer menjadi satu tahun.

Meskipun tentara Taiwan terlatih dengan baik dan sebagian besar dilengkapi alutsista buatan Amerika Serikat (AS), China masih unggul jauh. Beijing juga telah menambah peralatan canggih seperti pesawat tempur siluman yang lebih banyak.

Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Taiwan, Tsai Ming-yen, mengatakan China menggunakan metode perang kognitif terbaru untuk mempengaruhi opini publik dan menyebarkan berita palsu jelang pemilihan presiden Januari 2024, dilansir Al Jazeera.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us