60 Tentara PBB Dipulangkan dari Afrika karena Pelecehan Seksual

11 tentara terbukti melecehkan warga

Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Jumat (9/6/2023), mengatakan bakal memulangkan satu unit yang terdiri dari 60 pasukan perdamaian Tanzania dari Republik Afrika Tengah.

Langkah itu diambil setelah penyelidikan awal menemukan bukti bahwa 11 dari mereka diduga telah melakukan eksploitasi dan pelecehan seksual terhadap empat warga. PBB dapat memulangkan penjaga perdamaian internasional yang dituduh melakukan pelecehan seksual.

Pasukan Tanzania itu merupakan bagian dari pasukan Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi PBB di Republik Afrika Tengah (MINUSCA). Ada sekitar 1.586 tentara Tanzania yang ditempatkan di negara tersebut.

1. Pasukan akan dipulangkan setelah tidak diperlukan dalam penyelidikan

60 Tentara PBB Dipulangkan dari Afrika karena Pelecehan SeksualPasukan MINUSCA. (Twitter.com/MINUSCA)

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian Tanzania telah dikerahkan ke pangkalan operasi sementara di bagian barat Republik Afrika Tengah. Adapun para korban telah diberikan perawatan dan dukungan oleh mitra kemanusiaan misi tersebut.

"Unit tersebut telah dipindahkan ke pangkalan lain sementara penyelidikan berlanjut, dan anggotanya telah dikurung di barak, untuk melindungi para korban dan integritas penyelidikan. Unit akan dipulangkan setelah kehadiran mereka tidak lagi diperlukan oleh penyelidikan," kata Dujarric, dikutip dari VOA News.

Dujarric mengatakan, tuduhan pelanggaran telah disampaikan kepada otoritas Tanzania, yang merespons dengan mengerahkan penyelidik mereka sendiri ke Republik Afrika Tengah.

“Dalam menegaskan kembali komitmen mereka untuk tidak menoleransi eksploitasi dan pelecehan seksual, pihak berwenang Tanzania mencatat keseriusan tuduhan tersebut dan telah berkomitmen untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini,” kata Dujarric.

Baca Juga: Seorang Anggota Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Kembali Tewas di Mali

2. Tuduhan serupa sudah pernah terjadi

60 Tentara PBB Dipulangkan dari Afrika karena Pelecehan SeksualPasukan MINUSCA. (Twitter.com/MINUSCA)

Dilansir Associated Press, tuduhan pelecehan seksual ini bukan yang pertama kalinya.

Pada 2021 Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memerintahkan pemulangan segera kontingen dari Gabon yang beroperasi di Republik Afrika Tengah, menyusul laporan tentang pelecehan seksual oleh beberapa dari 450 anggotanya.

Pasukan perdamaian PBB telah lama disorot atas tuduhan pemerkosaan anak dan pelecehan seksual lainnya, terutama yang berbasis di Republik Afrika Tengah dan negara tetangga Kongo.

“PBB tetap berkomitmen untuk secara tegas menerapkan kebijakan tanpa toleransi sekretaris jenderal terhadap eksploitasi dan pelecehan seksual,” ujar Dujarric.

3. Republik Afrika Tengah mengalami konflik mematikan sejak 2013

60 Tentara PBB Dipulangkan dari Afrika karena Pelecehan SeksualIlustrasi bendera Afrika Tengah. (Pixabay.com/jorono)

Afrika Tengah adalah negara yang kaya dengan cadangan mineral, tapi miskin dan terkunci dalam siklus ketidakstabilan politik, kekerasan, dan pelanggaran hak asasi manusia sejak tahun 1990-an.

Pertempuran antarkomunitas yang intens telah terjadi di negara itu sejak 2013, ketika pemberontak Seleka yang mayoritas Muslim merebut kekuasaan dan memaksa mantan Presiden Francois Bozize mundur.

Sebagian besar milisi Kristen kemudian melawan, yang juga menargetkan warga sipil. Konflik itu telah menyebabkan ribuan orang tewas dan sebagian besar Muslim di ibu kota melarikan diri karena ketakutan.

Setelah pertempuran meletus, misi penjaga perdamaian PBB dikerahkan pada tahun berikutnya dan sekarang memiliki hampir 17.500 personel. Pada November tahun lalu, mandat misi diperpanjang selama satu tahun.

Baca Juga: Akibat Bom Rakitan, 103 Pasukan Perdamaian PBB Tewas di Mali

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya