7 Mayat Ditemukan di Rumah Pelanggar Seks di Oklahoma

Mayat ditemukan saat pencarian remaja yang hilang

Jakarta, IDN Times - Otoritas Amerika Serikat (AS), pada Senin (1/5/2023), menemunkan tujuh mayat di sebuah properti di dekat kota kecil Henryetta di Oklahoma. Mayat ditemukan saat petugas mencari dua perempuan yang hilang, yaitu Ivy Webster dan Brittany Brewer, mereka termasuk di antara para mayat.

Mayat berada di rumah pelanggar seks, Jesse Lee McFadden, yang juga termasuk salah satu mayat.

Pihak berwenang belum memberikan riancian tentang bagaimana mereka meninggal. Namun, kerabat korban mengatakan bahwa kantor sheriff memberi tahu bahwa kerabatnya tewas akibat ditembak.

1. Mayat ditemukan di rumah pelaku pelecehan seksual

7 Mayat Ditemukan di Rumah Pelanggar Seks di OklahomaIlustrasi pelecehan seksual. (Pexels.com/Anete Lusina)

Nathan Brewer, ayah dari Brittany Brewer, mengatakan bahwa putrinya meninggalkan rumah untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga McFadden. Dia seharusnya pulang ke rumah Minggu malam, tapi tidak pernah tiba.

"Brittany adalah orang yang ramah. Dia sebenarnya terpilih menjadi Miss Henryetta pada Juli untuk Kontes Miss Nasional di Tulsa, dan sekarang dia tidak akan berhasil karena dia sudah mati. Dia pergi," katanya, dilansir Reuters.

McFadden, yang merupakan pelanggar seks, telah dijadwalkan untuk memulai persidangan pada hari Senin. Dia dituduh menggunakan ponsel saat berada di penjara untuk mengirim pesan seksual kepada seorang gadis remaja.

Registri Pelanggar Seks Oklahoma menunjukkan bahwa McFadden tinggal di alamat tempat mayat ditemukan. McFadden pernah dihukum karena pemerkosaan tingkat pertama di Oklahoma pada 2003 dan dibebaskan pada Oktober 2020.

Gerald Davidson, juru bicara Biro Investigasi Oklahoma, mengatakan bahwa kedua gadis itu mungkin berada di hadapan seseorang di properti di Holly Road di luar dari Henryetta.

Dia mengatakan, petugas telah pergi ke tempat itu dua kali. Pertama kali, mereka tidak melakukan kontak dengan siapa pun, tapi pada kunjungan kedua mereka menemukan bukti yang mengarahkan mereka ke mayat. 

Baca Juga: Penjaga Pantai Tunisia Temukan 210 Mayat Migran dalam 10 Hari

2. Empat mayat lainnya merupakan ibu dan anak

7 Mayat Ditemukan di Rumah Pelanggar Seks di OklahomaIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Sheriff Okmulgee County Eddy Rice, yang mengumumkan penemuan empat, mengatakan bahwa pemeriksa medis negara masih harus memastikan identitas empat korban lainnya.

"Kami tidak lagi mencari. Hati kami tertuju pada keluarga dan teman, teman sekolah, dan semua orang," kata Rice, dikutip dari Associated Press. 

Janette Mayo mengatakan bahwa empat korban lainnya adalah putrinya, Holly Guess dan tiga cucunya yaitu Rylee Elizabeth Allen, Michael James Mayo, dan Tiffany Dore Guess. Mayo mengatakan cucunya Tifanny merupakan teman dekat Webster dan Brewer, yang menghabiskan akhir pekan bersama keluarga.

Mayo mengatakan perilaku pengendalian Jesse McFadden memprihatinkan, tapi keluarganya tidak mengetahui dia pernah melakukan kejahatan sampai beberapa bulan yang lalu.

"Dia berbohong kepada putri saya, dan dia meyakinkannya bahwa itu semua hanya kesalahan besar. Dia sangat pendiam. Dia sangat angkuh, umumnya sangat pendiam, tapi dia menjaga putri saya dan anak-anak pada dasarnya diawasi. Dia harus tahu di mana mereka berada setiap saat," kata Mayo.

3. Sepanjang 2023 ada 19 pembunuhan massal di AS

7 Mayat Ditemukan di Rumah Pelanggar Seks di OklahomaBendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Penemuan tujuh mayat di Oklahoma membuat AS kembali menghadapi kasus pembunuhan massal. Kasus itu mendorong jumlah orang yang terbunuh dalam pembunuhan massal melewati 100 korban tahun ini.

Pada akhir pekan kemarin di California terjadi penembakan yang menewaskan empat orang. Aksi itu menjadi pembunuhan massal ke-19 tahun ini, menurut data yang dikelola oleh Associated Press dan USA Today dalam kemitraan dengan Northeastern University, paling banyak selama empat bulan pertama tahun ini sejak pencatatan pertama kali dilakukan pada 2006.

Sejak penembakan di California, 97 orang telah tewas dalam 19 pembunuhan massal tahun ini, melebihi rekor yang dibuat pada 2009 ketika 93 orang tewas dalam 17 insiden pada akhir April.

Baca Juga: Mengenal Musim di Australia, Kebalikan dari Eropa dan Amerika

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya